Members Login
Username 
 
Password 
    Remember Me  
Post Info TOPIC: mencari kebenaran-suatu dialog islam-kristian


Super Member

Status: Offline
Posts: 1719
Date:
mencari kebenaran-suatu dialog islam-kristian


Terdapat buku dialog Islam-Kristian yang diterbitkan di Indonesia…
Dialog ini diantara Kiyai Bahaudin dan Seorang Sarjana Kristian Katolik, Antonius Widuri…
Buku ini menjadi salah satu bahan rujukan penting bagi seseorang yang ingin mengetahui tentang
Perbandingan Islam-Kristian…. Terutama perselisihan ayat-ayat dalam Bible (menunjukkan
Kitab Bible tidak suci lagi)

Buku ini diterjemahkan dalam pelbagai bahasa di seluruh dunia dan di Malaysia ini…
Ia telah di terbitkan oleh Persatuan Ulamak Malaysia (PUM) dan dijual dengan harga RM3.00…
Dalam bentuk edisi komik…..(Sbg sumbangan kepada usaha-usaha PUM)

Image

Image

Disini, saya akan paparkan dialog tersebut dalam bahasa asal mereka iaitu Bahasa Indonesia….

TIADA COPYRIGHT ATAU HAK CIPTA
TERPELIHARA DALAM URUSAN DAKWAH.....

ANDA BOLEH MENYALIN ATAU MENCETAK
ARTIKEL INI SECARA PERCUMA

__________________
"nama saya Rain~"


Super Member

Status: Offline
Posts: 1719
Date:

PART I


DIALOG MASALAH KETUHANAN YESUS OLEH KH. BAHAUDIN MUDHARI
DITERBITKAN OLEH PUSTAKA DAI - SURABAYA.


ASAL MULA TERJADINYA. (PERTEMUAN MALAM PERTAMA)


Pada malam selasa tanggal 9 Maret 1970, salah seorang santri dari Pesantren Sumenep Sdr. Marzuki mengadakan sekadar selamatan Tahun Baru Islam (1 Muharram tahun Hijriah) yang dihadiri oleh beberapa santri lainnya.
Beberapa saat kemudian datang dua orang saudara bernama Markam dan Antonius Widuri (keduanya adalah tim akuntan) yang oleh kantornya Di Jakarta ditugaskan di PN. Garam Kalianget. Saudara Markam berasal dari Padang beragama Islam dan Saudara antonius Widuri berasal dari Jogjakarta beragama Kristen sejak kecil dan memang dari keluarga Kristen katolik Roma.

Kedatangan saudara Markam dan Antonius Widuri pada selamatan tsb. ingin menemui Kyai Bahaudin Mudhari yang memang sudah dikenal sebelumnya. Oleh kawan-kawan, terutama oleh saudara Marzuki selaku tuan rumah, kedatangan dua saudara ini disambut dengan ramah tamah dan rasa gembira.
Kemudian saudara Markam menerangkan kedatangannya dari Kalianget ke Sumenep menyertai saudara Antonius Widuri, sengaja untuk menemui Kyai Bahaudin Mudhari, berhubung dengan keinginannya yang sudah lama terkandung untuk membandingkan tentang masalah Ketuhanan dalam agama Kristen dan Islam. Juga soal yang berhubungan dengan i'tikat, kepercayaan diantara kedua agama tsb.

Menurut saudara Markam, karena bapak Kyai sedang berada di sini, kalau bisa di lain waktu saja untuk menemui beliau. Akan tetapi sekiranya bapak Kyai dan Tuan Rumah serta saudara-saudara disini tidak berkeberatan, minta supaya diperkenankan untuk menguraikan isi hatinya agar saudara-saudara tidak salah paham, karena hal tsb, hanya dari hati-kehati saja, yakni soal keyakinan pribadi semata-mata.

Kawan-kawan tidak berkeberatan asalkan berkisar soal agama saja, dan tidak ada kata-kata singgungan terhadap siapapun. Jadi hanya merupakan soal jawab antara pribadi dengan pribadi saja.

Bapak Kyai Bahaudin menerangkan , sekiranya soal jawab antara pribadi ini tidak selesai malam ini juga, apakah akan dilanjutkan pada malam yang lain. Oleh saudara Markam dan Antonius di jawab bahwa yang penting adalah kepuasan, walaupun memerlukan waktu lama baik siang maupun malam. Kalau begitu menurut Kyai Bahaudin Mudhary, kita dapat menamakan pertemuan ini adalah pertemuan pertama. Dengan catatan pertemuan pribadi semata bukan pertemuan dengan undangan.

Perlu diterangkan dalam soal jawab ini diantara Kyai Haji Bahaudin dan Antonius (atau Sdr. Markam), karena saudara Markam sering ikut menjelaskan keterangan saudara Antonius.



__________________
"nama saya Rain~"


Super Member

Status: Offline
Posts: 1719
Date:

PERSETUJUAN BERSAMA

K.H. BAHAUDIN : Sebelum diadakan pertemuan, saya pandang perlu menentukan sesuatu yang dirasa penting yang patut kita atur terlebih dahulu.

ANTONIUS : Hal itu kita serahkan saja kepada bapak Kyai bagaimana baiknya pertemuan kita ini.

K.H. BAHAUDIN : Apakah tidak sebaiknya pertemuan kita ini dicatat saja dan bila perlu kita gunakan tape recorder untuk dijadikan kenang-kenangan.

ANTONIUS : Baiklah, kita setuju pendapat bapak Kyai.

K.H. BAHAUDIN : Kalau begitu saya akan minta bantuan kepada seorang saudara untuk mencatat pembicaraan kita masing-masing. Dan apakah saudara tidak keberatan hasil pembicaraan kita nanti sekiranya panjang perlu untuk diketahui umum juga, sebaiknya kita jadikan buku (dibukukan).

ANTONIUS : Buat saya tidak keberatan asal membawa manfaat untuk umum.

K.H. BAHAUDIN : Jadi saudara setuju.

ANTONIUS : Ya sangat setuju.

K.H. BAHAUDIN : Terima kasih, sekarang saya ingin menanyakan maksud saudara menemui saya. Dan tadi saudara menyebut tentang agama Kristen dan islam.

ANTONIUS : Begini Pak Kyai, secara terus terang dengan hati ikhlas saya sampaikan bahwa saya adalah seorang yang beragama Kristen Katolik. Seringkali juga saya membaca buku-buku agama Islam, dan majalah-majalah Islam, terutama majalah Kiblat yang terbit di Jakarta. Dengan membaca buku-buku dan majalah-majalah tsb, lalu timbul
keinginansaya untuk mempelajari dan meneliti agama Islam. Akan tetapi keinginan itu selalu saya sembuyikan saja.

K.H. BAHAUDIN : Dimanakah saudara mendapat buku-buku Islam dan majalah Kiblat?

ANTONIUS : Secara tidak sengaja, saya sering menemukan di meja kawan. Mula-mula saya tidak menghiraukan, karena buku dan majalah tsb. Berlainan dengan keyakinan saya. Pada suatu malam saya tidak bisa tidur, padahal saya ingin istirahat, lalu saya mondar-mandir dikamar tidur, keluar masuk kamar, lalu saya lihat majalah Kiblat di atas meja, mungkin kepunyaan kawan yang ketinggalan waktu bertamu ketempat saya. Secara tidak sengaja saya ambil majalah tsb, tanpa kesadaran saya bawa ketempat tidur, lalu saya buka-buka lembaran, mungkin ada bacaan atau cerita-cerita yang dapat mendorong saya tidur. Kemudian pada suatu halaman, saya menjadi terkejut melihat suatu artikel tentang "Kristen", tanpa pikir saya membacanya. Mula-mula hati saya selaku seorang kristen merasa tersinggung, akan tetapi seolah-olah ada daya tarik yang memerintahkan saya supaya terus membacanya pada saat itulah
secara tiba-tiba muncul dorongan hati saya untuk berpikir dan meneliti
kebenaran keyakinan saya. Entah karena apa saya lantas ingin membaca
buku-buku Islam dan majalah-majalah islam. Malah seringkali saya cari-cari pinjaman majalah Kiblat pada kawan-kawan yang berlangganan. Makin lama,bertambah timbul dorongan hati saya untuk meneliti ajaran Islam dan Kristen, dan ingin membandingkan tentang ketuhanan antara dua agama tsb.
Secara diam-diam saya terus membaca-baca buku Islam disamping membaca kitab Injil yang menjadi keharusan saya selaku pemeluk agama Kristen.

K.H. BAHAUDIN : Apakah saudara telah mempelajari Kitab Injil cukup mendalam?

ANTONIUS : Menurut perasaan saya, Kitab Injil itu telah saya pelajari dan saya anggap cukup mendalam. Ini hanya menurut ukuran kemampuan yang ada pada saya saja.Entah dalam penilaian orang lain.

K.H. BAHAUDIN : Kemudian bagaimana kelanjutan keinginan saudara?

ANTONIUS : Setelah saya meneliti buku-buku Islam dan Kristen yang saya temui maka dorongan hati saya untuk melepaskan keinginan saya tak dapat saya tahan. Lalu saya mulai tanya-tanya tentang agama Islam pada beberapa orang yang saya temui, tetapi keterangannya itu belum ada yang memuaskan hati saya.

K.H. BAHAUDIN : Kepada siapa saja saudara bertanya tentang ajaran Islam?

ANTONIUS : Kepada siapa saja yang saya temui, disamping pembicaraan lain. Jadi saya bertanya-tanya merupakan selingan-selingan dari pada yang menjadi pokok pembicaraan. Jadi tidak secara langsung.

K.H. BAHAUDIN : setelah itu adakah suatu pengaruh pada saudara?

ANTONIUS : Ya, anehnya saya mulai tidak rajin lagi pergi ke gereja. Mungkin inilah pengaruhnya.

K.H. BAHAUDIN : Kemudian bagaimana ?

ANTONIUS : Oleh karena saya tidak merasa puas dari orang-orang yang memberikan keterangan tentang Islam, lalu saya bicarakan kepada saudara Markan. Oleh saudara Markan saya diajak kerumah bapak Kyai Baha. Maka saya perlukan datang kemari diantar oleh saudara Markan.

K.H. BAHAUDIN : Mungkin saudara belum mendalam mempelajari kitab Injil. Apakah tidak sebaiknya saudara meneliti kembali ajaran-ajaran agama Kristen sebelum diadakan pertemuan lebih lanjut.

ANTONIUS : Kalau begitu apakah orang yang bukan pemeluk Islam tidak dibolehkan mempelajari agama Islam?

K.H. BAHAUDIN : Bukan begitu, maksud saya agama Islam itu bersikap toleransi terhadap semua agama dan pemeluknya. Memang para pemeluk Islam diwajibkan berdakwah kepada siapa saja yang mau menerimanya. Tetapi Islam melarang pemaksaan pada orang lain untuk memeluk agama Islam.

ANTONIUS : Akan tetapi, saya pun memeluk agama Kristen bukan karena ikut-ikutan. Pendirian saya setiap orang bebas memilih agama menurut keyakinanya dan berpindah agama menurut keyakinannya pula, yang tentu sebelumnya didahului oleh penelitian dan pertimbangan-pertimbangan yang mendalam sesuai dengan
kemampuannya, baik dengan perantaraan buku-buku, Kitab-kitab, maupun soal jawab (diskusi) atau lainnya.

K.H. BAHAUDIN : Betul akan tetapi asalkan dengan cara yang wajar sehingga tidak menimbulkan salah penafsiran antara pemeluk suatu agama dan penganut agama yang lain.

ANTONIUS : Itulah yang saya maksudkan agar kedatangan saya kepada bapak Kyai tidak sampai timbul sangka-sangka dan dugaan-dugaan yang tidak wajar melainkan dengan tujuan mencari kebenaran dalam memeluk suatu agama diatas dasar penelitian dari segi rasio maupun ilmu jiwa, dari segi ilmiah, sehingga menimbulkan keyakinan yang kokoh dalam jiwa saya. Keyakinan yang teguh dan kokoh tentunya tidak mungkin menjadi ikut-ikutan.

K.H. BAHAUDIN : Memang seharusnya demikian.

ANTONIUS Ada saya jumpai, penganut suatu agama disebabkan karena keturunan karena ayah dan ibunya menganut suatu agama, karena pengaruh pergaulan, lingkungan, pengaruh keadaan atau bisa jadi maksud untuk berlindung atau lainnya. Oleh karenanya saya berani bersumpah bahwa saya tidak termasuk pada orang-orang yang saya sebutkan diatas.

K.H. BAHAUDIN : Saya hargai pendirian saudara.

ANTONIUS : Oleh karena itulah saya menemui bapak Kyai untuk menguraikan isi hati saya yang telah lama saya kandung. Akan tetapi apakah tidak sebaiknya bapak Kyai memberikan waktu kepada saya. Terserah menurut kesempatan bapak Kyai, karena sekarang sudah tengah malam. Akan tetapi sebisa-bisanya secepat mungkin.

K.H. BAHAUDIN : Baik, besok malam saja saudara datang lagi, dengan catatan tidak usah memberitahukan dulu pada orang lain. Saya usahakan tempatnya.

ANTONIUS : Pokoknya pertemuan kita usahakan supaya tida sampai diketahui orang lain, tetapi kalau dipandang perlu saya kira boleh saja, daripada hasil pertemuan kita beritahukan. Sekiranya besok malam ada orang datang hanya ingin mendengarkan, hal itu terserah kepada mereka sendiri, pokoknya kita tidak mengundang mereka dan mereka tidak mengganggu ketertiban dan kelancaran dalam pertemuan kita.

ANTONIUS : Baiklah, semoga pertemuan kita dapat diatur antara pribadi dengan pribadi bukan untuk umum.

K.H. BAHAUDIN : Memang demikianlah rencana saya dan supaya saudara-saudara yang ada disini tahu.

ANTONIUS : Saya setuju pendapat bapak Kyai.

K.H. BAHAUDIN : Adakah saudara mempunyai kitab Injil.

ANTONIUS : Ya, saya mempunyai kitab : Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan yang berbahasa Inggris "The Holy Bible" dan ada juga kitab bahasa belanda "Bijbellezingen voor het Huisgezin" dan ada juga "Alkitab" terbitan tahun 1968 dan yang terbitan tahun 1970 dan kitab "Zabur"

K.H. BAHAUDIN : Saya harap kitab-kitab yang saudara sebutkan itu dibawa semuanya besok malam.

ANTONIUS : Ya saya akan bawa semuanya. Apakah bapak Kyai juga mempunyai kitab tsb.

K.H. BAHAUDIN : Dulu pernah mempelajarinya, tetapi dipinjam oleh kawan yang sampai sekarang belum dikembalikan, namun saya telah membacanya.

ANTONIUS : Kalau begitu saya akan bawa semua kitab-kitab Kristen yang ada pada saya.

K.H. BAHAUDIN : Harapan saya memang demikian.

__________________
"nama saya Rain~"


Super Member

Status: Offline
Posts: 1719
Date:

MALAM KEDUA (part 1)

K.H. BAHAUDIN : Sejak kapan saudara beragama Kristen?

ANTONIUS : Sejak saya dilahirkan.

K.H. BAHAUDIN Apakah saudara benar-benar mempelajari bahwa agama Kristen itu suatu agama yang paling benar?

ANTONIUS : Ya, memang saya menyadari.

K.H. BAHAUDIN : Apakah saudara berkeyakinan bahwa Kitab Injil itu suci?

ANTONIUS : Ya, saya yakin sekali.

K.H. BAHAUDIN : Dari siapakah pengertian saudara bahwa Bibel itu dari Tuhan Yang Maha Suci ?

ANTONIUS : Guru saya menerangkan bahwa Bibel adalah Kitab Suci berisi pengajaran Tuhan Yesus, yang dicatat oleh Rasul-Rasul Matius, Lukas, Yohanes dan Rasul Markus.

K.H. BAHAUDIN : Apakah yang dimaksud suci pada Bibel itu mempunyai arti bahwa Bibel Bersih dari pada kesalahan-kesalahan.

ANTONIUS : Betul demikian. Tetapi kesalahan yang bagaimana yang bapak maksudkan.

K.H. BAHAUDIN : Misalnya, Pada suatu saat ada orang mengabarkan pada saudara si A sakit, sedangkan orang lain memberitahukan bahwa pada saat itu si A tidak sakit. Kedua berita itu apakah benar semuanya atau salah semuanya, atau salah satunya yang benar ?

ANTONIUS : Di antara keduanya itu tentu salah satu yang benar atau keduanya salah dan mustahil kedua-duanya benar.

K.H. BAHAUDIN : Satu misal lain, si A mempunyai 3 orang anak dan orang lain mengatakan si A mempunyai 10 anak. Apakah dua perkataan itu benar semuanya atau salah semuanya atau salah satu yang benar ?

ANTONIUS : Tidak mungkin benar semuanya, melainkan salah satunya yang benar atau salah semuanya.

K.H. BAHAUDIN : Kalau saya mengatakan benar semuanya, bagaimana pendapat saudara ?

ANTONIUS : Itu adalah mustahil, karena ternyata ada perselisihan diantara keduanya.

K.H. BAHAUDIN : Andaikata ada suatu kitab suci, akan tetapi ayat-ayat di dalamnya diantara yang satu dengan yang lain terdapat perselisihan, apakah kitab itu akan dinamakan Kitab suci ?

ANTONIUS : Tentu bukan kitab suci, karena yang dinamakan kitab suci itu adalah ilham (wahyu) dari Tuhan, yang mustahil terdapat kesalahan atau perselisihan.

K.H. BAHAUDIN : Jadi kalau begitu bukan Kitab suci lagi ?

ANTONIUS : Betul, kesuciannya telah batal.

K.H. BAHAUDIN : Kalau demikian, tentu isinya tidak dapat dipercaya, kesuciannya atau kebenarannya, karena diantara ayat-ayatnya terdapat perselisihan.

ANTONIUS : Yang jelas diantara ayat-ayatnya pasti bukan dari Tuhan, tentu sudahdicampur adukkan dengan karangan manusia, sehingga kesuciannya ternoda. Ringkasnya sudah tidak suci lagi.

K.H. BAHAUDIN : Kalau misalnya Bibel terdapat selisih antara satu ayat dengan ayat lain apakah saudara masih berkeyakinan Bibel itu kitab suci ?

ANTONIUS : Saya tidak yakin kalau Kitab Bibel tidak suci. Terkecuali kalau ada bukti-bukti nyata yang menunjukkan ayat-ayatnya berselisih antara yang satu dengan yang lain, yang dapat menimbulkan keraguan saya tentang kesuciannya. Menurut penelitian bapak, apakah ayat-ayat Bibel ada yang berselisih ?

K.H. BAHAUDIN : Ya, banyak yang berselisih.

ANTONIUS : Di Perjanjian Lama atau Perjanjian Baru.

K.H. BAHAUDIN : Dua-duanya terdapat beberapa perselisihan antara satu ayat dengan ayat yang lain.

ANTONIUS : Di bab apa dan pasal serta ayat berapa ?

K.H. BAHAUDIN : Supaya berurutan saya atur dalam beberapa pasal : Pertama soal Ketuhanan Yesus, karena soal ketuhanan adalah termasuk kepercayaan pokok pada tiap-tiap agama. Jadi soal ini perlu sekali didahulukan. Sesudah itu kita berpindah kepada soal yang lain yang berhubungan dengan soal agama kristen yang termaktub dalam kitab Bibel. Bagaimana pendapat saudara ?

ANTONIUS : Baik, saya menyetujui pendapat bapak.

K.H. BAHAUDIN : Sekarang saya ingin bertanya, apakah alasan saudara bahwa Yesus menjadi anak Tuhan ?

ANTONIUS : Dalam "Matius", pasal 3 ayat 17 menyebutkan demikian : "Maka suatu suara dari langit mengatakan : " Inilah anakku yang kukasihi. Kepadanya aku berkenan". Juga di Lukas pasal 4 ayat 41, bahwa Yesus itu anak Allah."

K.H. BAHAUDIN : Kalau begitu silahkan buka "Matius" pasal 5 ayat 9

ANTONIUS : Baik. Dalam pasal dan ayat itu menyebutkan : " Berbahagialah segala orang yang mendamaikan orang, karena mereka itu akan disebut anak-anak Allah".

K.H. BAHAUDIN : Berdasarkan ayat tsb. yang dimaksudkan " Anak Allah" itu ialah orang yang dihormati seperti Nabi. Kalau Yesus dianggap anak Allah, maka semua orang yang mendamaikan manusia pun menjadi anak-anak Allah juga. Jadi bukan Yesus saja Anak allah tetapi ada terlalu banyak.

ANTONIUS : Dalam "Yohanes" pasal 14 ayat 9 disebutkan "Siapa yang sudah nampak Aku, ia sudah nampak Bapa", dan di ayat 10 disebutkan : "tiadakah engkau percaya bahwa aku ini di dalam Bapa, dan Bapapun di dalam Aku? Segala perkataan yang aku ini katakan kepadamu, bukanlah Aku katakan dengan kehendak sendiri, melainkan Bapa itu yang tinggal di dalam Aku. Ia mengadakan segala perbuatan itu.

K.H. BAHAUDIN : Baiklah. Silahkan saudara periksa "Yohanes" pasal 17 ayat 23

ANTONIUS : Baik. Di pasal ini disebutkan bahwa : " Aku di dalam mereka itu, dan Engkau di dalam Aku ; supaya mereka itu sempurna di dalam persekutuan ".

K.H. BAHAUDIN : Perhatikan di ayat ini ada tersusun kata " Aku di dalam mereka". Kata "mereka" di ayat ini ialah sahabat Yesus. Sedang yang dimaksudkan "dengan aku" ialah Yesus. Jadi kata"AKU" beserta mereka artinya Yesus beserta sahabt-sahabatnya. Jadi Tuhan itu beserta Yesus dan para sahabatnya. Kalau saudara percaya hal kesatuan Yesus dengan Bapa maka saudara pun harus percaya tentang kesatuan Bapa itu dengan semua sahabat Yesus yang berjumlah 12 orang itu. Jadi bukan bukan Yesus dan Roh suci saja yang menjadi satu dengan Tuhan, melainkan harus ditambah 12 orang lagi. Ini namanya persatuan Tuhan atau Tuhan persatuan bukan hanya Tritunggal tetapi 15tunggal. Jadi berdasarakan perselisihan ayat-ayat tsb, yang manakah yang benar. Tiga menjadi Tunggal atau 15 menjadi Tunggal. Ayat manakah yang akan saudara
yakini, yang tiga menjadi tunggal ataukah yang 15 itu?

ANTONIUS : Tunggu dulu Pak, ini agak membingungkan saya.

K.H. BAHAUDIN : tentu akan lebih membingungkan saudara kalau saya tunjukkan ayat yang lain. silahkan periksa "Yohanes" pasal 17 ayat 3

ANTONIUS : baik. Disini menyebutkan " Inilah hidup yang kekal, yaitu supaya mereka mengenal Engkau, Allah yang Esa dan Yesus kristus yang telah Engkau suruhkan itu".

K.H. BAHAUDIN : Di ayat ini menyebutkan Tuhan adalah Esa. Dalam Kamus bahasa Indonesia oleh E. St. Harahap, cetakan ke II disebutkan bahwa Esa itu berarti satu, pertama(tungal) dan di ayat itu juga disebutkan bahwa Yesus Kristus adalah Pesuruh Allah (Utusan/Rasul). Kalau demikian, manakah yang benar. Di satu ayat menyebutkan Tuhan dengan Yesus menjadi satu di lain ayat 15 menjadi satu dan yang lain lagi Tuhan itu Tunggal, sedangkan di ayat itu pula menyebutkan bahwa Yesus itu pesuruh Allah bukan Tuhan. Menurut pengakuan saudara suatu Kitab suci yang kandungan ayat-ayatnya bertentangan antara yang satu dengan yang lain tentu sulit sekali dipercaya kesuciannya, karena yang disebut suci itu bersih dari kekeliruan dan perselisihan.

ANTONIUS : Masih adakah ayat yang menyebutkan demikian ?

K.H. BAHAUDIN : Ayat yang bagaimana yang saudara maksudkan ?

ANTONIUS : Ayat yang menyebutkan bhawa Tuhan itu Esa (Tunggal), bukan tiga menjadi satu.

K.H. BAHAUDIN : Silahkan buka di "Ulangan" pasal 4 ayat 35.

ANTONIUS Baik. Di pasal dan ayat ini menyebutkan; " Maka kepadamulah ia itu ditunjuk , supaya diketahui olehmu bahwa Tuhan itulah Allah, dan kecuali Tuhan yang Esa tiadalah yang lain lagi"

K.H. BAHAUDIN : Jelas di dalam Bibel sendiri menerangkan bahwa Tuhan itu Esa, Tunggal.

ANTONIUS : Tetapi itu di dalam Kitab Perjanjian Lama. Apakah terdapat juga di Perjanjian Baru ?

K.H. BAHAUDIN : Saudara minta di Perjanjian Baru, baiklah. Silahkan saudara buka Markus pasal 12 ayat 29

ANTONIUS : Baik. Di pasal dan ayat tsb. menyebutkan " Maka jawab Yesus kepadanya. hukum yang terutama ialah : Dengarlah olehmu hai Israel, adapun Allah Tuhan kita ialah Tuhan yang Esa."

K.H. BAHAUDIN : Periksa lagi di Perjanjian Lama di "Ulangan" pasal 6 ayat 4

ANTONIUS : Baik disini disebutkan : " Dengarlah olehmu hai Israel, sesungguhnya Hua Allah kita, Hua itu Esa adanya."

K.H. BAHAUDIN : apakah belum jelas bahwa Bibel sendiri yang menjadi Kitab Sucinya Orang Kristen menyebutkan seterang-terangnya bahwa Tuhan itu tunggal, bukan tiga menjadi satu atau satu menjadi tiga. Taruh kata di Bibel ada ayat yang menyebutkan Tuhan itu tiga menjadi satu, saya ingin bertanya yang manakah di antara kedua ayat itu yang benar, yang Tunggalkah atau yang tiga menjadi Tunggal. Jadi salah satu dari dua ayat tsb. pasti ada yang benar, karena sudah jelas dua ayat itu tidak sama. Kalau salah satu atau dua-duanya salah, maka kandungan Kitab suci itu ada yang salah;jadi bukan Kitab suci namanya.

ANTONIUS : Betul, salah satu pasti salah atau kedua-duanya salah.

K.H. BAHAUDIN : Kalau demikian apakah dapat diyakini kebenarannya sebagai kitab suci, kalau kitab suci itu mengandung kesalahan atau tidak benar isinya.

ANTONIUS : Ya, yang disebut kiab suci itu harus bersih dari kesalahan-kesalahan kalau tidak demikian maka batallah kesucian kitab suci itu.

K.H. BAHAUDIN : Menurut kepercayaan saudara, apakah Yesus bersatu dengan Allah

ANTONIUS : Ya demikian.

K.H. BAHAUDIN : Kalau demikian tentu Yesus adalah selalu bersama Allah dan Allah selalu bersama Yesus.

ANTONIUS : betul demikian sebagaimana tersebut dalam "Yohanes" 10,30 yang bunyinya sebagai berikut : " Aku dan Bapa itu satu adanya". Demikian juga Roh suci sebab Roh suci itu menjadi satu dengan Yesus, sebagaimana tersebut dalam injil, ialah setelah Yesus berumur 30 tahun turun roh suci kepadanya dan dibaptiskan oleh pembaptis yaitu Yohanes. jadi jelas bahwa Yesus, Roh suci,Tuhan adalah Tunggal.



__________________
"nama saya Rain~"


Super Member

Status: Offline
Posts: 1366
Date:

uikk!!! berbelit belit lah citer ni aku baca...susah tul aku nak paham jln citer buku ni..

__________________

-F34R 15 N0T 4 F4CTOR-


R
-remaja
E-enggan
M-mematuhi
P-peraturan
I-isyarat
T-trafik



Super Member

Status: Offline
Posts: 1719
Date:

MALAM KEDUA (PART 2)






K.H. BAHAUDIN : Kalau begitu silahkan buka "Matius" pasal 27 ayat 46

ANTONIUS : Baik, dipasal dan ayat tsb. menyebutkan : " Maka sekira-kira pukul tiga itu berserulah Yesus dengan suara yang nyaring katanya : "Eli, Eli lama sabaktani ", artinya " Ya Tuhan, apakah sebabnya Engkau meninggalkan Aku'.

K.H. BAHAUDIN : Berdasarkan seruan Yesus di ayat itu, jelas bahwa Yesus tidak bersatu dengan Tuhan, yakni Tuhan meninggalkan Yesus, waktu akan disalibkan. Mestinya kalau Tuhan menjadi satu dengan Yesus, disaat itulah saat tepat untuk menolong Yesus, tetapi kenyataannya Tuhan tidak bersatu dengan Yesus sehingga Yesus sendiri minta tolong.

ANTONIUS : Tetapi Yesus itu hidupnya memang untuk disalib guna menebus dosa manusia.

K.H. BAHAUDIN : Kalau hidupnya Yesus memang untuk disalib, mengapa Yesus tidak bersedia dan menolak untuk disalib. Buktinya ia berseru dengan suara nyaring minta tolong pada Tuhan agar ia terlepas dari disalibkan. Dengan kata lain Yesus tidak bersedia selaku penebus dosa.

ANTONIUS : Betul, saya lantas tidak mengerti mengapa ayat-ayat Bibel itu ada simpang siur.

K.H. BAHAUDIN : Dari sebab itulah mengapa saudara menyembah Yesus selaku Tuhan yang tidak berkuasa menyelamatkan dirinya sendiri, malah minta tolong. Pantaskah ada Tuhan demikian. Dan saya lanjutkan pertanyaan, apakah manusia-manusia yang menyalibkan Yesus itu dilaknat?

ANTONIUS : Pasti dilaknat.

K.H. BAHAUDIN : Mestinya tidak dilaknat, malah Yesus harus berterima kasih kepada mereka yang menyalibkan dia, bahkan mereka itu seharusnya mendapatkan ganjaran, karena menurut keterangan saudara, kehidupan Yesus itu harus disalib untuk menebus dosa-dosa. Jika tidak ada manusia yang bersedia menyalibkan Yesus, maka dosa-dosa manusia tentu tidak ada yang menebusnya. Jadi manusia-manusia yang telah menyalib Yesus itu berjasa kepada Yesus dan penganut-penganut kristen. Akan tetapi mereka yang sudah terbukti berjasa itu malah dilaknat. Mestinya mereka itu masuk surga dan dipuji-puji atas jasanya.

ANTONIUS : Ini memang tidak masuk akal atau sekurang-kurangnya memang sulit dimengerti; akan tetapi Roh Tuhan bersatu dengan Yesus itu tidak mustahil. sebagaimana banyak manusia yang kesurupan hantu, jin malaikat atau makhluk-makhluk halus lainnya., sehingga tindakan tindakan dan perbuatannya menurut kehendak makhluk halus tsb. Demikian juga ada yang kemasukan Roh suci seperti roh malaikat sehingga tindakan-tindakan dan perbuatannya adalah suci.

K.H. BAHAUDIN : Kalau demikian baiklah saya bikin pertanyaan; Manusia yang bersatu (kesurupan) jin itu apakah dia disebut jin.

ANTONIUS : Tidak

K.H. BAHAUDIN : Yesus yang bersatu (menerima) Roh Tuhan itu apakah ia disebut tuhan?

ANTONIUS : Mestinya tidak juga.

K.H. BAHAUDIN : Seharusnya begitu. Jadi jelas bahwa Yesus yang menerima Roh ketuhanan tentunya bukan Tuhan. Manusia yang menerima wahyu Tuhan itu bukan Tuhan melainkan adalah utusan (pesuruh) Tuhan. Sesuai dengan pengakuan Yesus sendiri sebagaimana tsb. dalam "Yohanes' pasal 17 ayat 3 yang berbunyi: " supaya mereka itu mengenal Engkau. Allah Yang Maha Esa dan Benar, dan Yesus Kristus yang telah Engkau suruhkan itu".

ANTONIUS : Saya lantas tambah tidak mengerti tentang Ketuhanan Yesus itu.

K.H. BAHAUDIN : Menurut keterangan saudara tadi, bahwa manusia yang bersatu dengan (kesurupan) makhluk halus seperti roh-roh, jin dan malaikat, maka tindakan dan perbuatannya pasti menurut kehendak atau menyerupai perbuatan makhluk-makhluk halus itu.

ANTONIUS : Benar begitu.

K.H. BAHAUDIN : Kalau demikian maka Yesus yang saudara akui bersatu dengan Tuhan mestinya tindakan-tindakan dan perbuatannya menyerupai perbuatan Tuhan.

ANTONIUS : Mestinya begitu.

K.H. BAHAUDIN : Akan tetapi kenyataanya tidak demikian. Tuhan tidak tidur tetapi Yesus tidur, Tuhan tidak makan tetapi Yesus makan, Tuhan tidak sakit tetapi Yesus sakit, Tuhan tidak menyembah kepada siapapun tetapi Yesus menyembah Tuhan. Tuhan tidak mati tetapi Yesus mati, walaupun menurut i'tikat Kristen hidup kembali tetapi ia mati.

ANTONIUS : Menurut anggapan orang Kristen salah satu yang mneyebabkan Yesus bersatu dengan Tuhan, karena ia mengetahui yang gaib.

K.H. BAHAUDIN : Kalau begitu silahkan buka"Markus" pasal 13 ayat 31,32

ANTONIUS : Baik, ayat itu menyebutkan: "Sesungguhnya langit dan bumi akan lenyap tetapi perkataanku kekal. Tetapi akan harinya atau ketikanya itu tidak diketahui oleh seorang juapun, baik segala malaikat yang di sorgapun tidak, anak itu pun tidak, hanyalah Bapa saja."

K.H. BAHAUDIN : Jelas di Bibel sendiri tertulis, Yesus sendiri mengaku tidak ada yang tahu kapan hari kiamat, melainkan hanya Tuhan sendiri.Jadi tegas Yesus sendiri tidak mengetahui waktunya hari kiamat, yang termasuk suatu yang gaib. Yang tidak tahu itu pasti bukan Tuhan.

ANTONIUS : Tetapi Yesus menyebutkan dirinya di ayat ini dengan kata:"Anak", yang berarti ia anak Tuhan.

K.H. BAHAUDIN : Silahkan buka "Matius" pasal 1 ayat 16

ANTONIUS : Baik. Disitu disebutkan:" dan Yakub memperanakkan Yusuf, yaitu suami Maria; ialah yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.

K.H. BAHAUDIN : Jelas bahwa yang diperanakkan itu pasti bukan Tuhan sebagaimana tersebut dalam ayat tsb. Silahkan periksa lagi "Keluaran" pasal 4 ayat 22

ANTONIUS : Baik. Di situ disebutkan: "Maka pada masa itu hendaklah katamu kepada Fir'aun demikian:" Inilah firman Tuhan: Bahwa Israil itulah anakku laki-laki, yaitu anakku yang sulung".

K.H. BAHAUDIN : Di ayat ini disebutkan bahwa Israil adalh anak tuhan yang sulung, sedangkan Yesus tidak disebutkan anak yang keberapa. silahkan buka lagi "Yeremia" pasal 31 ayat 9

ANTONIUS : Ayat ini menyebutkan," akulah bapak bagi Israil; dan Afraim itulah anak yang sulung".

K.H. BAHAUDIN : Jelas sekali bahwa berdasarkan Bibel sendiri Anak Tuhan itu banyak,bukan Yesus saja, padahal sebenarnya yang dimaksudkan dengan "Anak" dalam ayat itu ialah mereka yang dikasihi oleh Tuhan, termasuk Yesus jadi bukan anak yang sebenarnya.

ANTONIUS : Tetapi dalam "Matius", pasal 1 ayat 18, menyebutkan sebagai berikut: "Adapun kelahiran Yesus Kristus demikian adanya : Tatkala Maria, yaitu ibunya, bertunangan dengan Yusuf, sebelum keduanya bersetubuh, maka nyatalah Maria itu hamil dari pada roh kudus. Roh kudus artinya Roh Tuhan. Oleh karenanya maka Yesus itu adalh anak Tuhan, sebagaimana juga di"Matius" pasal 1 ayat 20 menyebutkan:" yusuf bermimpi seorang Malaikat, Tuhan berkata :" Hai Yusuf, anak Daud janganlah engkau kuatir menerima Maria itu menjadi istrimu karena kandungan itu terbitnya dai pada Roh kudus."

K.H. BAHAUDIN : Kalau begitu silahkan buka:"Kisah Rasul", pasal 6 ayat 5.

ANTONIUS : Baik, ayat itu menyebutkan: "Maka perkataan ini diperkenankan oleh sekalian orang banyak itu, lalu memilih Stephanus, yaitu seorang yang penuh dengan iman, dan Roh kudus, dan lagi Philippus, dan Prokhorus dan Nikanor dan Simion dan Parmenas dan Nikolaus yaitu mualaf asalnya dari negeri Antiochia.

K.H. BAHAUDIN : Jadi berdasarkan ayat Bibel sendiri menunjukkan bahwa Roh Kudus itu bukan pada Yesus saja. Ini menunjukkan bahwa Roh Kudus itu Roh Suci, atau Roh Kesucian yang maksudnya roh yang bersih dari roh-roh kotor, bukan seperti roh setan atau hantu. Sebagaimana halnya para Nabi lainnya dengan roh sucinya. Menurut Al Qur'an, Roh Kudus (roh suci) itu berarti "Jibril". Di Bibel sendiri menyebutkan bahwa para nabi yang terdahulu adalah Kudus.

ANTONIUS : Di Bibel pasal berapa menyebutkan demikian?

K.H. BAHAUDIN : Silahlan periksa surat petrus yang kedua pasal 3 ayat 2.

ANTONIUS : Baik. pasal dan ayat ini menyebutkan: " supaya kamu ingat perkataan yang sudah disabdakan, dahulu oleh nabi yang kudus dan akan hukum Tuhan lagi juru Selamat, dengan jalan rasul-rasul yang disuruhkan kepadamu".

K.H. BAHAUDIN : Jelas di Bibel sendiri menyebutkan bahwa Roh Kudus itu bukan Tuhan dengan kata lain bahwa Yesus dalam kandungan Maria itu bukan Tuhan atau Roh Tuhan, melainkan adalah roh bersih,suci,dengan izin atau perintah Allah yang dikaruniakan kepada hamba yang dikehendakinya. Lebih jelas harap saudara periksa dalam "Kisah Rasul", pasal 5 ayat 32.
ANTONIUS : Ayat tsb menyebutkan: " Dan kami inilah saksi atas segala perkara itu," demikian juga Roh Kudus yang dikaruniakan Allah kepada sekalian orang yang menurut Dia."

K.H. BAHAUDIN : Silahkan periksa lagi dalam 'Lukas', pasal 1 ayat 41.

ANTONIUS : Pasal ini menyebutkan bahwa:" Maka berlakulah tatkala Elisabet mendengar salam Maria itu, meloncatlah kanak-kanak yang didalam rahimnya itu dan elisabet penuh roh kudus.

K.H. BAHAUDIN : Sudah jelas sekali bahwa arti Roh kudus adalh Roh Suci yang dikaruniakan oleh Allah kepada siapapun yang dikehendakinya. Kalau sekiranya Roh Kudus itu diartikan dengan Allah atau Roh Allah maka bukan Yesus saja menjadi Tuhan atau anak Tuhan, melainkan segala orang yang taat kepada Tuhan, para Nabi dan Elisabet(istri Zakaria) pun mestinya Tuhan juga.

ANTONIUS : Yesus dianggap Tuhan oleh karena ia mempunyai ro Ketuhanan, terbukti dengan pangkat Ketuhannnya sehingga ia dapat menghidupkan orang mati. Inilah kesamaan Allah dengan Yesus.

K.H. BAHAUDIN : Kalau begitu, silahkan periksa di "Kitab Raja-raja yang kedua" pasal 13 ayat 21.

ANTONIUS : Baik, disini ada menyebutkan: " Maka sekali peristiwa apabila
dikuburkannya seorang Anu, tiba-tiba terlihat mereka itu suatu pasukan lalu dicampakkannya orang mati itu kedalam kubur Elisa, maka baru orang mati itu dimasukkan ke dalamnya dan kena mayat Elisa itu, maka hiduplah orang itu pula, lalu bangun berdiri".

K.H. BAHAUDIN : Disini menyebutkan malah tulang-tulang Elisa dapat menghidupkan orang mati.. Jadi bukan Yesus saja dapat menghidupkan orang mati bahkan tulang-tulang Elisa dapat menghidupkan orang mati. Yang berarti tulang-tulang Elisa adalh tulang-tulang ketuhanan. Kalau Yesus di waktu hidupnya dapat menghidupkan orang mati, akan tetapi Elisa di waktu tak bernyawa, malah hanya dengan tulang-tulangnya, yang di dalam kubur dapat menghidupkan orang mati. Kalau perbuatan Yesus dikatakan ajaib maka Elisa lebih ajaib dari pada Yesus. Jadi seharusnya Ilyas pun dianggap Tuhan juga. Periksa lagi di " Kitab Raja-Raja yang pertama," pasal 17 ayat 22.

ANTONIUS : Ya, disini menyebutkan :"Maka didengar akan Do'a Elisa itu, lalu
kembalilah nyata kanak-kanak itu kedalamnya sehingga hiduplah ia pula".

K.H. BAHAUDIN : Kalau secara adil, seharusnya Elisa dianggap Tuhan juga.

ANTONIUS : Tetapi Yesus dapat menyembuhkan orang buta sehingga melihat.

K.H. BAHAUDIN : Kalau begitu periksa" Kitab Raja-Raja yang kedua", pasal 6 ayat 17 dan 30

ANTONIUS : Ya di pasal itu menyebutkan yang maksudnya bahwa Elisa dapat menyembuhkan orang buta, sehingga dapat melihat.

K.H. BAHAUDIN : Kalau begitu, elisa pun harus diangap tuhan juga, karena menyamai Yesus dan menyamai sifat Tuhan.

ANTONIUS : Sekali lagi Yesus dapat mneyembuhkan penyakit lepra (penyakit kusta)

K.H. BAHAUDIN : Silahkan periksa kitab Raja-Raja yang kedua pasal 5 ayat 10 dan 11

ANTONIUS : Baik. Di asal dan ayat itu menyebutkan yang maksudnya bahwa Elisa dapat menyembuhkan orang sakit kusta bernama Naaman.

K.H. BAHAUDIN : Jadi Elisa pun dapat menyembuhkan orang buta dan penyakit kusta malah dapat menghidupkan orang mati. Mengapa tidak diangkat juga menjadi Tuhan.

ANTONIUS : Akan tetapi pasal kejadian Yesus tanpa pencampuran laki-laki dengan istrinya. Inilah kelebihan rohnya Yesus daripada rohnya Elisa.

K.H. BAHAUDIN : Asal kejadian Nabi Adam tanpa bapak dan ibu. Mengapa Adam tidak dianggap Tuhan. Juga Hawa asal kejadiannya tanpa ibu, iapun bisa dianggap juga Tuhan Wanita.

ANTONIUS : Tetapi Adam dan Hawa kedua-duanya berdosa.

K.H. BAHAUDIN : Kalau begitu Yesuspun berdosa, karena Yesus keturunan Maria, sedang Maria keturunan Adam dan Hawa. Yesus sendiri pernah dibawa oleh Iblis ke puncak gunung. Pantaskah Tuhan dibawa oleh Iblis.

ANTONIUS : Dimana cerita itu disebutkan?

K.H. BAHAUDIN : Di Bibel. Silahkan saudara periksa"Lukas" pasal 4 ayat 5

ANTONIUS : Baik. Disitu menyebutkan: " Maka Iblis pun membawa dia ke puncak gunung."

K.H. BAHAUDIN : Nah, suatu kejadian aneh, Tuhan dibawa iblis yang berarti ia tunduk kepada kemauan iblis.

ANTONIUS : Walaupun demikian Yesus tetap suci daripada dosa.

K.H. BAHAUDIN : Para Nabi lainnya pun suci dari pada dosa. Akan tetapi mereka tidak menganggap dirinya selaku Tuhan, malah Yesus sendiripun tidak juga mengaku Tuhan, sedangkan pengikut-pengikutnya mempertuhankan dia.

ANTONIUS : Tidak demikian, Nabi-nabi berbuat dosa tetapi Yesus tidak.

K.H. BAHAUDIN : Nabi-nabi yang berbuat dosa atau kesalahan itu telah bertobat, lalu diberi ampun oleh Tuhan, sebagaimana juga Yesus pernah minta ampun dan diberi ampun oleh Tuhan. Mereka para Nabi diberi ampun, artinya dosanya telah habis karenanya, lalu mereka disebut bersih dari dosa dan kesalahan-kesalahan.

ANTONIUS : Dimanakah menyebutkan bahwa Yesus merasa ia minta ampun kepada Tuhan.

K.H. BAHAUDIN : Silahkan saudara periksa sendiri di "Matius" pasal 6 ayat 12.

ANTONIUS : Baik, di pasal dan ayat tersebut menyebutkan: "Dan ampunilah kiranya kami segala kesalahan kami, seperti kami ini sudah mengampuni orang yang berkesalahan kepada kami.

K.H. BAHAUDIN : Jelas Yesus sendiri meminta ampun akan kesalahannya. Jadi dia pernah berbuat kesalahan.

ANTONIUS : Tetapi di ayat ini juga ada menyebutkan bahwa Yesus suka memberikan ampun semua kesalahan orang kepadanya.

K.H. BAHAUDIN : Kalau hanya begitu, kitapun bisa. Kitapun bersedia memberikan ampun kepada orang-orang yang berbuat kesalahan kepada kita.

ANTONIUS : Tetapi tidak ada manusia selain Adam yang dilahirkan kedunia ini tanpa Bapak, melainkan Yesus saja. Jadi masih dapat dibenarkan kalau Yesus
disebut "Putera Tuhan" atau "Tuhan Anak".

K.H. BAHAUDIN : Kalau misalnya ada seorang manusia yang dilahirkan tanpa Bapak dan Ibu, maka orang itu pasti akan diakui oleh saudara bahwa ia lebih berhak menduduki jabatan Tuhan daripada Yesus dilahirkan tanpa Bapak saja.

ANTONIUS : Tetapi dalam sejarah manusia belum pernah ada, dan mustahil adanya.

K.H. BAHAUDIN : Kalau kiranya ada, maka yang manakah diantara keduanya yang lebih tinggi derajat Ketuhanannya antara Yesus yang dilahirkan hanya tanpa bapak saja dengan manusia yang dilahirkan tanpa Bapak dan Ibu.

ANTONIUS : Menurut akal tentunya manusia yang dilahirkan tanpa Bapak dan Ibu itu lebih tinggi derajat ketuhanannya. Oleh karena ia dilahirkan lebih ajaib keadaannya dari pada kelahiran Yesus.

K.H. BAHAUDIN : Benarkah demikian pendapat Saudara..?

ANTONIUS : Ya, saya akui, manusia yang demikian lebih ajaib dari pada Yesus; akan tetapi saya minta supaya Bapak tunjukkan di Kitab; dan Bapak harus mengambil dari Kitab yang terkenal, bukan dari buku-buku dongengan atau ceritera-ceritera khayalan saja.

K.H. BAHAUDIN : Supaya Lekas beres urusan ini, silahkan saudara periksa di Kitab Bibel atau Injil, Kitab Suci saudara sendiri.

ANTONIUS : di Bab dan pasal berapakah ada menyebutkan ?

K.H. BAHAUDIN : Silahkan saudara periksa di "Ibrani" pasal 7 ayat 1, 2 dan 3

ANTONIUS : Baik, di pasal dan ayat ini menyebutkan seperti berikut: "AdapunMalkisedik itu, yaitu raja di Salem dan Imam Allah taala, yang sudah berjumpa dengan Ibrahim tatkala Ibrahim kembali daripada menewaskan raja-raja, lalu diberkatinya Ibrahim". "Kepadanya juga Ibrahim sudah memberi bahagian sepuluh Esa. Makna Malkisedik itu kalau diterjemahkan, pertama-tama artinya raja keadilan, kemudian pula raja di Salem, yaitu raja damai". Yang tiada berbapak dan tiada beribu dan tiada bersilsilah, dan tiada berawal..".

K.H. BAHAUDIN : Cukup, saudara telah membaca di kitab suci saudara sendiri, bahwa Malkisedik seorang raja di Salem tanpa Bapak dan Ibu, malah tiada silsilahnya. Sesuai dengan pendapat saudara, apakah cerita yang disebutkan dalam kitab suci saudara ini berupa dongengan atau cerita-cerita khayalan. Kalau dikatakan dongeng atau cerita khayalan, maka apakah saudara akan terima kalau ada yang mengatakan bahwa kitab suci saudara ada mengandung cerita-cerita khayalan atau dongengan yang dibuat-buat. Dan kalau saudara masih mempertahankan kesucian kitab saudara itu mengapakah saudara tidak mengangkat Malkisedik menjabat tuhan juga, malah jabatan ketuhanannya tentunya lebih tinggi daripada Yesus. Dan berpegang dengan pendirian saudara sendiri bahwa kelahiran Malkisedik itu lebih ajaib dari Yesus, oleh karena Yesus dilahirkan tanpa Bapak sedangkan Malkisedik dilahirkan tanpa Bapak dan Ibu. Selain itu Malkisedik masih mempunyai kelebihan lagi daripada Yesus, oleh karena Yesus dilahirkan dengan bersilsilah, yaitu dari Maria, sedangkan menurut Bibel sendiri Malkisedik dilahirkan tanpa silsilah sama sekali. Apakah saudara masih akan mempertahankan ketuhanan Yesus...?

ANTONIUS : Saya lantas tidak mengerti dan menjadi bingung!!

K.H. BAHAUDIN : Tidak mengerti itu tidak apa-apa, dan bingung sebenarnya tidak apa-apa, karena kalau sudah mengerti rasa bingung akan lenyap dengan sendirinya.

ANTONIUS : Ya, saya membenarkan keterangan Bapak. Tetapi dalam kitab Injil Johanes pasal 1 ayat 1 dan 2 menyebutkan: "Maka pada mulanya ada itu Kalam maka Kalam itu, serta dengan Allah, dan Kalam itu Allah, dan kalau itu Allah . Ia itu pada mulanya serta dengan Allah. Kata "Ia" di ayat ini maksudnya ialah "Yesus". Jadi Yesus beserta dengan Allah.

K.H. BAHAUDIN : Dalam susunan ayat tersebut di atas ada kata penghubung ialah : "Serta"
atau beserta. Kalau ada orang berkata "Si Salim dengan si Amin" maka
susunan kalimat ini semua orang dapat mengerti bahwa si Salim tetap si
Salim bukan si Amin jadi berdasarkan ayat Bibel yang Saudara baca dengan susunan "Ia" (Yesus) beserta Allah, langsung dapat dimengerti bahwa Yesus bukan Allah, dan Allah bukan Yesus. Jelaslah bahwa Yesus tidak sama dengan Allah: dengan kata lain kata Yesus bukan Tuhan. Dan di ayat itu juga disebutkan bahwa Kalam itu Allah. Padahal Kalam itu bukan Allah dan Allah bukan Kalam. Jadi Allah dan Kalam-pun lain.

ANTONIUS : Bagaimana kalau Yesus disebut saja Anak Tuhan.

K.H. BAHAUDIN : Saya sudah jelaskan tentang itu pada saudara dalam pembicaraan kita yang lalu. Dan saudara telah mengakui kebenaran keterangan saya. Sekarang saya tambah, Kalau Tuhan itu beranak, baik anaknya berupa manusia seperti Yesus atau lainnya, maka ke Esa-an Tuhan sudah ternoda karenanya. Sedang kita-pun tidak mungkin menodai ke Esa-an Tuhan.

ANTONIUS : Tetapi dalam kitab : "Wahyu", pasal 22 ayat 13 menyebutkan: "Maka Aku inilah Alif dan Ya, yang terdahulu dan yang kemudian. Yang Awal dan Yang Akhir".

K.H. BAHAUDIN : Rangkaian perkataan itu bukan perkataan Yesus sendiri, melainkan firman Allah kepada Yesus. Bukti kebenaran perkataan saya ini silahkan saudara periksa di Kitab "Wahyu" tersebut pasal 21 ayat 6.

ANTONIUS : Baik, pasal dan ayat ini menyebutkan: "Maka firmannya kepadaku: "Sudahlah genap; Aku inilah Alif dan Ya, yaitu yang awal dan yang Akhir".

K.H. BAHAUDIN : Jelas di ayat itu menyebutkan: "Maka firmannya kepadaku", Siapakah yang berfirman kepadaku (kepada Yesus) di ayat ini..???

ANTONIUS : Tentu Allah yang berfirman.

K.H. BAHAUDIN : Jadi yang berfirman Aku inilah Alif dan Ya, yang Awal dan Yang Akhir, bukan perkataan Yesus sendiri, tetapi firman Allah kepada Yesus.

ANTONIUS : Di Johanes pasal 8 ayat 58 Yesus berkata: "Sebelumnya Ibrahim aku sudah ada". Jadi bisa dianggap Yesus itu permulaan.

K.H. BAHAUDIN : Kalau Yesus dikatakan "Permulaan". maka diapun tidak benar. Karena pada mulanya Yesus itu tidak ada, lalu diperanakkan oleh Maria dan sesudah itu Yesus mati. Walaupun ia dikatakan hidup lagi. Dan orang sudah mati itu tidak bisa dikatakan: "seorang yang terkemudian", dan kalau Yesus itu hidup lagi, tidak bisa dikatakan: "Permulaan", bukan pula "yang terkemudian", bukan yang "awal", maupaun: "yang akhir".

ANTONIUS : Saya lantas makin tidak mengerti, malah tambah membingungkan saya karena pada mulanya Yesus itu tidak ada, lalu diperanakkan oleh Maria dan sesudah itu Yesus mati. Yang pada mulanya tidak ada, tidak bisa disebut: "permulaan". Kalau Yesus diperanakkan, mustahil bisa disebut "Permulaan". dan kalau Yesus pernah mati, mustahil bisa disebut "yang terkemudian"

K.H. BAHAUDIN : Supaya lebih jelas kepada saudara maka saya hadapkan pertanyaan: Andaikata Yesus itu disebut "permulaan", maka apa dengan dasar inikah saudara mengakui Yesus itu Tuhan.

ANTONIUS : Ya, betul begitu.

K.H. BAHAUDIN : Kalau demikian, bagaimanakah anggapan saudara, kalau sekiranya dalam kitab suci saudara ada menyebutkan bahwa ada seseorang manusia Yesus, yang tidak ada permulaannya dan tidak ada kesudahannya. Apakah manusia itu akan diakui tuhan juga oleh saudara.

ANTONIUS : di pasal manakah menyebutkan demikian.

K.H. BAHAUDIN : Sebelum saya tunjukkan, apakah saudara masih tetap berpendirian akan mengakui Tuhan kepada seorang yang tidak ada permulaan dan kesudahannya, sebagaimana saudara bertuhan kepada Yesus.

ANTONIUS : Kalau betul ada, tentu saya bimbang atau sekurang-kurangnya meragukan saya atas kebenaran Yesus selaku Tuhan.

K.H. BAHAUDIN : Mestinya saudara mengakui Tuhan dua-duanya, dengan lain kata disamping Yesus ada lagi Tuhan Tambahan.

ANTONIUS : Ya, bisa juga begitu. Akan tetapi tentu saja keyakinan saya lantas tambah tidak karuan. Di pasal manakah ada menyebutkan ada seorang manusia yang tidak ada permulaan dan kesudahannya.

K.H. BAHAUDIN : Saya telah katakan dikitab suci saudara sendiri. Silahkan buka Ibrani pasal 7 ayat 2 dan 3.

ANTONIUS : Baik, seperti tadi sudah saya bacakan sampai baris pertama ayat ketiga dari pasal tsb. sbb. : "Malkisedik yang tiada berbapa dan tiada beribu dan tiada bersilsilah dan tiada berawal dan berkesudahan hidupnya, melainkan ia diserupakan Anak Allah. maka kekallah ia selama-salamanya".

K.H. BAHAUDIN : Bagaimana perasaan saudara dengan susunan ayat ini. Berdasarkan ayat ini bukan Yesus saja yang menjadi permulaan tetapi juga Malkisedik.

ANTONIUS : Keyakinan saya memang jadi bimbang terhadap Ketuhanan Yesus.

K.H. BAHAUDIN : Bimbang atau tidaknya terserah saudara, yang jelas tidak ada niat sama-sekali untuk mengajak saudara meninggalkan Agama Kristen. Yang penting adalah rembukan dan penelitian semata-mata. Meneliti dan menganalisa terhadap sesuatu adalah hak semua orang, asalkan penelitian itu benar-benar tidak mengganggu ketentraman umum.

ANTONIUS : Terimakasih, dan saya masih akan bertanya lagi pada Bapak; maklumlah saya ini sedang mencari kepuasan yang dapat menimbulkan keyakinan saya dalam memeluk agama.

K.H. BAHAUDIN : Silahkan saudara bertanya, keyakinan itu timbul setelah menyelidiki dan meneliti dengan kepuasan. Di dalam Agama Islam tidak ada paksaan. Yang penting menyampaikan (da'wah), tidak lebih dari itu. Teruskanlah pertanyaan saudara.

ANTONIUS : Setelah kita bersoal jawab tentang Ketuhanan Yesus timbullah keraguan dalam hati saya, namun apakah bapak masih bersedia menunjukkan ayat-ayat Bibel yang menyatakan bahwa Yesus itu bukan Anak Tuhan.

K.H. BAHAUDIN : Walau telah saya tunjukkan ayat-ayat Bibel sendiri, tentang pengakuan Yesus sendiri bahwa Tuhan itu Tunggal, namun demi pengharapan saudara akan saya penuhi juga. Akan tetapi apakah tidak sebaiknya kita lanjutkan besok malam saja oleh karena waktu sudah malam (Jam 12.25).

ANTONIUS : Ya, terima kasih, besok malam saja kita lanjutkan




__________________
"nama saya Rain~"


Super Member

Status: Offline
Posts: 1719
Date:

PERTEMUAN MALAM KETIGA

K.H. BAHAUDIN : Sebagaimana kita telah rembuk kemarin malam, apakah akan dilanjutkan
juga musyawarah kita ini

ANTONIUS : Memang demikian, karena kedatangan kami kemari khususnya untuk
melanjutkan pertemuan kita kemarin malam

K.H. BAHAUDIN : Kalau tidak khilaf, pembicaraan kita masih berkisar dalam soal ketuhanan
Yesus dalam Bibel.

ANTONIUS : Betul begitu. Kemarin malam saya mengharapkan agar bapak menunjukkan
ayat-ayat dalam Kitab Injil; apakah Yesus itu Tuhan atau bukan.

K.H. BAHAUDIN : Kemarin malam, telah saya tunjukkan. Agar berurutan sebaiknya kita
ulangi lagi ayat-ayat Injil tersebut, lalu akan saya tunjukkan lagi
ayat-ayatnya yang lain; setujukah saudara pendapat saya ini.

ANTONIUS : Memang sebaiknya begitu, agar berurutan dan bertambah jelas baiklah
diulangi lagi.

K.H. BAHAUDIN : Silahkan Buka Matius pasal 1 ayat 16

ANTONIUS : Baik, dalam pasal dan ayat tersebut menyebutkan: "Dan Yakub
memperanakkan Yusuf, yaitu suami Maria ialah yang melahirkan Yesus, yang
disebut Kristus".

K.H. BAHAUDIN : Di sini jelas , ayat ini menyebutkan sendiri, bahwa Yesus diperanakkan
oleh Maria. Jadi Yesus adalah anak manusia, bukan anak Tuhan, sebagaimana
telah saya terangkan dalam pertemuan pertama.

ANTONIUS : Ya, pada pertemuan pertama bapak telah terangkan dan saya telah
mengerti. Menurut pendapat bapak, apakah sebenarnya yang dimaksudkan dengan
kata: "Yesus dan Kristus".

K.H. BAHAUDIN : Apakah saudara belum mengetahui arti daripada dua buah kata tersebut..?

ANTONIUS : Saya mengerti. Tetapi hanya untuk mencocokkan saja dengan penafsiran bapak.

K.H. BAHAUDIN : Baik, Yesus adalah bahasa Yunani, yang berarti: "Melepaskan", melepaskan
manusia daripada dosa.

ANTONIUS : Darimanakah adanya keterangan bahwa Yesus itu berarti melepaskan dosa.

K.H. BAHAUDIN : Sebetulnya susunan pertanyaan itu timbul dari saya. Tetapi saya mengerti
mungkin saudara akan menguji saya tentang Injil, walaupun begitu saya
penuhi juga pengharapan saudara. silahkan periksa di Matius pasal 1 ayat 21

ANTONIUS : Di pasal dan ayat ini menyebutkan : "Maka ia akan beranakkan seorang
anak laki-laki, dan hendaklah engkau namakan Dia, Yesus, karena ialah yang
akan melepaskan kaumnya dari pada segala dosanya".

K.H. BAHAUDIN : Itulah ayatnya, Arti Kristus ialah Almasih, Sang Sabda, Adil, Ratu Salem
dan ada beberapa lagi artinya yang lain: Kata Almasih dalam Injil bahasa
Inggris disebut: "Christ the Lord", didalam Injil bahasa Arab disebut:
"Almasih Ar-Robb". Kata "Lord dan Robb" artinya tuanku, paduka tuan, dan
ada juga dengan arti Tuhan, dan lain-lain lagi. Akan tetapi karena Yesus
sendiri mengaku bahwa ia bukan Tuhan melainkan utusanNya bagaimana tersebut
dalam kitab Injil Johanes pasal 17 ayat 23, dan ia diperanakkan oleh
manusia, sebagaimana tersebut dalam Injil Matius pasal 1 ayat 16 dan 21,
malah ia sendiri yang berkata dan mengakui bahwa Tuhan itu Esa (Tunggal),
sebagaimana disebutkan dalam Injil Markus, pasal 12 ayat 29 dan diayat-ayat
Injil yang lain-lain, maka berdasarkan pengakuan Yesus itu, jelas Yesus itu
bukan Tuhan dan bukan anak Tuhan.

ANTONIUS : Benar yang bapak maksudkan itu.

K.H. BAHAUDIN : Selanjutnya harap periksa lagi di Markus pasal 12 ayat 29

ANTONIUS : Di sini menyebutkan : "Maka jawab Yesus kepadanya: "Hukum yang terutama
inilah: dengarlah olehmu hai Israil, adapun Allah Tuhan Kita, ialah Tuhan
Yang Esa".

K.H. BAHAUDIN : Jelas bahwa Tuhan itu Esa, artinya satu, Tunggal, jadi Yesus bukan Tuhan
sebagaimana telah saya terangkan.

ANTONIUS : Ya, sudah bapak terangkan kemarin malam.

K.H. BAHAUDIN : Periksa lagi Ulangan pasal 4 ayat 35

ANTONIUS : Di sini menyebutkan: "Maka kepadamulah Ia itu ditunjuk, supaya diketahui
olehmu bahwa Tuhan itu Allah, dan kecuali Tuhan yang Esa tiadalah yang lain
lagi".

K.H. BAHAUDIN : Kitab Injil saudara sendiri yang menyebutkan dan Yesus sendiri yang
menyampaikan bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah yang Esa. Jadi tegas
sekali Yesus sendiri tidak mengaku menjadi Tuhan. Inipun telah saya
terangkan pada pertemuan kita kemarin malam.

ANTONIUS : Ya, saya sudah mengerti dan menerimanya.

K.H. BAHAUDIN : Periksa lagi di Ulangan pasal 6 ayat 4

ANTONIUS : Di Ulangan pasal dan ayat tersebut menyebutkan demikian: "Dengarlah
olehmu hai Israil! Sesungguhnya Hua Allah kita, Hua itu Esa adanya".

K.H. BAHAUDIN : Jelas di kitab Injil sendiri menyebutkan Allah itu Esa, Tunggal. Yesus
telah mengakui sendiri bahwa dia bukan Tuhan. Bagaimana pendapat saudara.
Kaum Kristen mengatakan Yesus itu tuhan, sedangkan Yesus sendiri menolak
disebut dirinya Tuhan.

ANTONIUS : Ya, saya tidak mengerti dan tambah bingung.

K.H. BAHAUDIN : Biarlah tidak apa-apa. Marilah kita teruskan lagi. Periksa di Matius
pasal 27 ayat 1.

ANTONIUS : Baik, di sini menyebutkan: "Setelah hari siang, maka segala kepala iman
dan orang tua-tua kaumpun berundinglah atas hal Yesus, supaya dibunuh Dia".

K.H. BAHAUDIN : Kalau betul Yesus itu Tuhan, mustahil ada manusia merencanakan untuk
membunuh Dia. Silahkan buka lagi di Matius pasal 26 ayat 38

ANTONIUS : Di ayat ini ada menyebutkan: "Kemudian kata Yesus kepada mereka itu:
"Hatiku amat sangat berdukacita, hampir mati rasaku; tinggallah kamu disini
dan berjagalah sertaku".

K.H. BAHAUDIN : Di ayat ini menyebutkan bahwa Yesus amat sangat berduka cita pantaskah
ada tuhan berduka cita. Ini menunjukkan bahwa Yesus bukan Tuhan. Periksa
lagi di Lukas pasal 2 ayat 11.

ANTONIUS : Baik diayat ini menyebutkan: "Sebab pada hari ini sudah lahir bagimu
Juru Selamat, yaitu Kristus Tuhan itu di dalam negeri Daud".

K.H. BAHAUDIN : Wajarkah tuhan dilahirkan oleh manusia (Maria). Terus periksa di Johanes
pasal 5 ayat 30.

ANTONIUS : Baik, di sini menyebutkan : "Maka aku tidak boleh berbuat satu apa dari
mauku sendiri, Seperti aku dengar begitu aku hukumkan, dan hukumku itu adil
adanya, karena tidak aku coba turut mauku sendiri, melainkan maunya Bapa
yang sudah mengutus aku"

K.H. BAHAUDIN : Ayat itu Yesus sendiri yang berkata bahwa ia tidak berkuasa berbuat
sekehendaknya. Wajarkah tuhan tidak berkuasa berbuat sekehendaknya. Di ayat
itupun Yesus mengaku sendiri bahwa kehendaknya itu menurut kehendak Tuhan
yang mengutus dia. Kalau Yesus betul Tuhan, tentu tidak dapat diperintah
oleh siapapun. Di ayat ini juga Yesus mengaku, bahwa dia bukan Tuhan
melainkan diutus oleh tuhan. Yang diutus itu tentu bukan Tuhan.

ANTONIUS : Kalau berdasarkan ayat tersebut, memang benar keterangan Bapak.

K.H. BAHAUDIN : Kalau begitu jelas bahwa:
1. Yesus Datang kedunia ini bukan kemauannya sendiri tetapi utusan Tuhan
atas kehendak Tuhan, sebagaimana juga Tuhan telah mengutus Nabi-nabi dan
rasul-rasul yang lain.
2. Yesus menghidupkan orang mati bukan maunya sendiri melainkan atas
kehendak Tuhan, sebagaimana juga Ilyas dapat menghidupkan orang mati.
3. Yesus dapat menyembuhkan penyekit kusta (lepra), bukan kehendaknya
sendiri, melainkan atas kehendak Tuhan sebagaimana Ilyas dapat menyembuhkan
penyakit lepra.

Keterangan saya ini berdasarkan pengakuan Yesus sendiri di ayat tadi bahwa
"tidak aku coba mauku sendiri, melainkan maunya Bapa yang sudah mengutus Aku"

Apakah Saudara memerlukan lagi ayat-ayat Bibel yang menerangkan pengakuan
Yesus sendiri bahwa Ia bukan Tuhan.

ANTONIUS : Buat saya masih memerlukan lagi, bukankah telah saya sampaikan kepada
bapak, bahwa saya ingin mencari kepuasan dalam meneliti ajaran-ajaran
agama, terutama dalam hal Ketuhanan yang hakiki. Tetapi saya ingin
bertanya, dan maaf sebelumnya, bagaimanakah bapak bisa hafal diluar kepala
tentang ayat-ayat Bibel, dan keistimewaan bapak ini saya merasa kagum.

K.H. BAHAUDIN : Itu adalah petunjuk Tuhan. Alhamdulillah saya memang mempelajari
bermacam agama, akhirnya saya bertambah yakin akan kebenaran Agama Islam.
Kalau saudara merasa kagum kepada saya, maka sayapun lebih merasa kagum
lagi kepada saudara selaku pemeluk agama Kristen berhasrat meneliti
ajaran-ajaran agamanya. Juga dengan bantuan bapak Markam ini. Baiklah kita
lanjutkan, periksa lagi di Ulangan pasal 4 ayat 39.

ANTONIUS : Baik, dipasal dan ayat ini disebutkan sebagai berikut: "Maka sekarang
ketahuilah olehmu dan perhatikanlah ini baik-baik, bahwa Tuhan itulah
Allah, baik di langit yang di atas, baik di bumi yang di bawah, dan kecuali
ia tiadalah lain lagi."

K.H. BAHAUDIN : Tegas sekali, dikitab Injil sendiri yang menyebutkan bahwa tidak ada
Tuhan melainkan Allah, dan Yesus sendiri pula yang berkata bahwa tiada
tuhan melainkan Allah. Jadi Yesuspun bukan Tuhan. Ayat ini tentu tidak
dapat diputar-putar lagi. Kalau ada penganut agama Kristen mengakui Yesus
itu Tuhan, maka pengakuannya bertentangan dengan kitab sucinya sendiri, dan
bertentangan pula dengan ajaran Yesus.

ANTONIUS : Tetapi dalam Injil Johanes pasal 10 ayat 38 ada menyebutkan: "Supaya
kamu dapat tahu dan percaya, yang Bapa ada di dalam aku, dan aku ada di
dalam Bapa". Ayat ini menunjukkan bahwa Yesus di dalam Tuhan dan Tuhan di
dalam Yesus, maksudnya Tuhan dan Yesus itu satu adanya atau singkatnya
bahwa Yesuspun Tuhan. Juga dalam Johanes pasal 14 ayat 11 ada menyebutkan:
"Percayalah yang aku ini dalam Bapa, dan Bapa dalam aku".

K.H. BAHAUDIN : Kalau saudara berpegang dengan ayat tersebut, bahwa Yesus itu Tuhan,
maka saudara harus mengakui juga bahwa Tuhan itu Yesus dan Yesus itu Tuhan.

ANTONIUS : Tidak demikian, tetapi Yesus dan Tuhan itu satu.

K.H. BAHAUDIN : Kalau begitu, saya ingin bertanya: "Di ayat itu ada dua rangkaian kata
ialah "Yesus dan Tuhan". Siapakah yang lebih berkuasa di antara keduanya.
Tuhan Bapakah atau Yesus.

ANTONIUS : Tentu Tuhan Bapa.

K.H. BAHAUDIN : Kalau masih ada yang lebih berkuasa dari Yesus, maka Yesus tentu bukan
Tuhan, lebih jelas periksa di Injil Johanes pasal 14 ayat 28.

ANTONIUS : Baik, di ayat ini ada menyebutkan: "Kamu sudah dengar aku bilang, yang
aku pergi serta datang kembali sama kamu. Coba kamu cinta sama aku, hati,
sebab aku sudah bilang: "Yang aku pergi sama Bapa, karena bapaku itu lebih
dari aku"

K.H. BAHAUDIN : Di ayat ini Yesus sendiri mengatakan: "Bapaku itu lebih dari aku", ini
menunjukkan bahwa, kalau Yesus itu Tuhan, maka ialah tuhan yang tidak
sempurna, oleh karena masih ada yang melebihi tingkatnya. Yang tidak
sempurna itu tentu bukan Tuhan. Harap saudara periksa lagi di Injil Johanes
pasal 12 ayat 45.

ANTONIUS : Baik, di pasal dan ayat tersebut menyebutkan sebagai berikut: "Dan
barang siapa yang melihat aku, dia melihat sama Dia yang mengutus aku"

K.H. BAHAUDIN : Pantaskah tuhan diutus. Kalau Yesus itu Tuhan, mengapa ada Tuhan yang
diutus. Maksud ayat tersebut siapa yang melihat Yesus, seolah-olah ia
melihat Tuhan yang mengutus Yesus. Jadi perkataan Yesus diatas menunjukkan
bahwa ia bukan Tuhan, melainkan utusan Tuhan.

ANTONIUS : Saya belum meneliti maksud ayat di Johanes pasal 10 ayat 38 dan pasal 14
ayat 11 yang menyebutkan bahwa "Bapa dalam aku dan aku dalam Bapa", seperti
yang telah saya bacakan tadi. Akan tetapi dalam ayat ini saya berpendapat
ada dua macam penafsiran :
1. Yesus adalah Tuhan.
2. Berdasarkan Injil Johanes pasal 12 ayat 45 yang kita baca itu
menyebutkan, Yesus itu adalah utusan Tuhan. Utusan disini maksudnya selaku
Tuhan ia menyampaikan sendiri ajarannya kepada manusia.

K.H. BAHAUDIN : Ayat itu bukan berarti mempunyai dua macam penafsiran, tetapi diantara
dua ayat tersebut yakni di Johanes pasal 10 ayat 38, dan pasal 14 ayat 11
dan Johanes pasal 12 ayat 45 itu adalah bertentangan. Disatu ayat
ditafsirkan Yesus itu Tuhan, dan di ayat lain disebutkan bahwa Yesus itu
utusan Tuhan. Jadi di dalam Injil sendiri terdapat ayat-ayatnya antara yang
satu dengan yang lain bertentangan. Kita perlu ingat kembali pada
pembicaraan kita semula kalau ada kitab suci yang isinya berselisih antara
satu ayat dengan ayat yang lain, maka apakah kitab suci itu masih akan
dipertahankan kesuciannya..?.

ANTONIUS : Betul, kita telah bicarakan hal itu pada pertemuan yang lalu.

K.H. BAHAUDIN : Andaikan saudara masih juga mempertahankan ketuhanan Yesus dengan
berdasarkan ayat Bibel yang menyebutkan: "Yesus dalam Bapa dan Bapa dalam
Yesus" sebagaimana tersebut dalam Johanes pasal 10 ayat 38 dan pasal 14
ayat 11 itu maka saudarapun akan dijawab oleh kitab Injil saudara sendiri,
bahwa penafsiran saudara itu tidak benar.

ANTONIUS : Dimanakah menyebutkan demikian?

K.H. BAHAUDIN : Silahkan saudara periksa di Injil Johanes pasal 17 ayat 21.

ANTONIUS : Di pasal dan ayat ini menyebutkan: "Supaya semua jadi satu, ia Bapa!
seperti Bapa dalam saya dan saya dalam Bapa dan supaya dia orang jadi satu
dalam kita, biar dunia percaya Bapa sudah mengutus saya".

K.H. BAHAUDIN : Jelas di ayat ini kalau Yesus sendiri berkata bahwa Yesus dalam Bapa dan
Bapa dalam Yesus dan muridnya pun ada dalam Bapa. Kalau begitu harus
saudara akui bahwa murid-murid Yesuspun Tuhan juga.

ANTONIUS : Kalau begitu bagaimana arti yang sebenarnya ayat itu menurut Bapak.

K.H. BAHAUDIN : Kalimat, "Bapa dalam saya", dan muridnya jadi satu dengan kita (Allah
dan Yesus) di ayat tersebut maksudnya, supaya Yesus senantiasa tidak
melupakan Allah (Bapa) demikian juga muridnya tidak melupakan Yesus dan
Allah (Bapa). Dan di akhir ayat tersebut Yesus berkata "biar dunia percaya
yang Bapa mengutus saya". Rangkaian kata-kata ini tegas sekali Yesus
mengakui bahwa ia bukan anak Allah, melainkan utusannya, dan teruskan
saudara baca di Johanes pasal 17 ayat 23.

ANTONIUS : Baik, ayat tersebut menyebutkan: "Saya dalam dia orang, dan Bapa dalam
saya, supaya dunia boleh tahu yang Bapa sudah mengutus saya"

K.H. BAHAUDIN : Apakah susunan ayat tersebut belum jelas bahwa Yesus sendiri yang
berkata dan mengaku bahwa ia bukan Tuhan, melainkan utusan Tuhan. Apakah
saudara masih belum puas tentang ayat-ayat Injil yang menunjukkan bahwa
Yesus bukan Tuhan, karena saya anggap telah cukup banyak tunjukkan kepada
saudara.

ANTONIUS : Sebagaimana telah saya sampaikan kepada bapak, saya ingin kepuasan.
Sebetulnya keterangan-keterangan bapak telah memuaskan saya, namun demikian
kalau masih ada ayat-ayatnya lagi harap bapak tunjukkan.

K.H. BAHAUDIN : Baik saya penuhi pengharapan saudara silahkan saudara periksa di kitab
Samuel yang kedua pasal 7 ayat 22.

ANTONIUS : Pasal dan ayat tersebut menyebutkan sebagai berikut: "Maka sebab itu
besarlah Engkau, ya Tuhan Allah karena tiada yang dapat disamakan dengan
dikau dan tiada Allah melainkan Engkau sekedar yang telah kami dengar dari
telinga kami"

K.H. BAHAUDIN : Di ayat ini jelas bahwa Yesus sendiri menghadapkan kata-katanya kepada
Allah, bahwa tiada yang dapat disamakan dengan Allah. Jadi Yesus sendiri
mengakui bahwa dirinya tidak sama dengan Tuhan, dengan kata lain ia bukan
Tuhan dan ditengah-tengah ayat itu Yesus sendiri berkata: "Tiada Allah
melainkan engkau". Jadi Yesus termasuk yang lain, yakni ia bukan Tuhan
Allah. Rangkaian ayat tersebut, Yesus sendiri yang berkata bahwa, "tiada
Tuhan melainkan Allah" mengapa kaum kristen mengangkat Yesus selaku Tuhan.
Silahkan periksa lagi Injil Yahya pasal 17 ayat 8.

ANTONIUS : Baik, sebutan ayat tersebut adalah sebagai berikut: "Karena segala
firman yang telah Engkau firmankan kepadaku, itulah Aku sampaikan kepada
mereka itu, dan mereka itu sudah menerima dia, dan mengetahui dengan
sesungguhnya bahwa Aku datang dari Ada-Mu, dan lagi mereka itu percaya
bahwa Engkau yang menyuruh aku.

K.H. BAHAUDIN : Di ayat ini Yesus sendiri berkata bahwa ia menerima firman dari Allah.
Kalau Yesus Tuhan, tentunya tidak membutuhkan firman dari siapapun juga. Di
akhir ayat itu juga Yesus sendiri berkata bahwa "Engkaulah yang menyuruh
aku". Jadi Yesus itu bukan tuhan, melainkan pesuruh Tuhan, sebagaimana
Nabi-nabi dan utusan-utusan Allah yang lain-lain juga. Teruskan saudara
periksa Injil Matius pasal 26 ayat 2.

ANTONIUS : Baik, disini menyebutkan : "Kamu memang mengetahui bahwa dua hari lagi
akan ada hari raya Paskah, dan Anak manusia akan diserahkan supaya ia
disalibkan"

K.H. BAHAUDIN : Yang dimaksud dengan anak manusia di ayat itu ialah Yesus sendiri. Jadi
jelas Yesus mengakui bahwa ia bukan anak Tuhan, melainkan anak manusia.
Lanjutkan periksa Injil Matius pasal 5 ayat 45.

ANTONIUS : Baik, ayat ini menyebutkan: "Supaya kamu menjadi anak-anak Bapamu yang
disurga..."

K.H. BAHAUDIN : Cukup sampai disitu. Di ayat ini saudara saksikan sendiri, bahwa Yesus
sendiri yang berkata kepada murid-muridnya, supaya kamu menjadi anak-anak
bapamu yang di surga; yakni apabila murid-muridnya taat atas
perintah-perintah Tuhan, menurut Yesus mereka akan jadi anak Tuhan juga.
Berdasarkan ayat Bibel tersebut tentunya anak tuhan akan menjadi banyak
jumlahnya, bukan Yesus saja.

ANTONIUS : Tetapi di Injil Johanes pasal 1 ayat 34 menyebutkan : "Maka aku sudah
melihat itu, serta bersaksi yang dia inilah anak Allah". Juga di Injil
Matius pasal 3 ayat 17 menyebutkan: "Maka suatu suara dari langit
mengatakan:" Inilah Anakku yang kukasihi, kepadanya aku berkenan" Di Injil
Lukas pasal 1 ayat 32 juga menyebutkan: "Maka ia akan menjadi besar, dan Ia
akan dikatakan anak Allah yang Maha Tinggi, maka Allah, Tuhan kita akan
mengaruniakan kepadanya takhta Daud, nenek moyangnya itu". Di Ibrani pasal
4 ayat 14 menyebutkan: "Sedangkan ada kepada kita seorang Imam Mahabesar
yang sudah melintas segala langit, yaitu Yesus Anak Allah, maka hendaklah
kita memegang pengakuan itu". Dan masih banyak lagi ayat-ayat Bibel yang
menerangkan bahwa Yesus Anak Allah. Kalau Bapak memerlukan akan saya
tunjukkan ayat-ayatnya.

K.H. BAHAUDIN : Saya mengerti, bahwa ayat-ayat Bibel yang menyebutkan Yesus Anak Allah
sebagaimana tersebut di:
Matius : Pasal 3 ayat 17, pasal 4 ayat 3, pasal 14 ayat 33, pasal 26
ayat 63 dan Pasal 16 ayat 17
Johanes : Pasal 3 ayat 16, pasal 1 ayat 34 dan 40, pasal 17 ayat 1, pasal
19 ayat 7, pasal 16 ayat 27 dan ayat 30, pasal 15 ayat 23 dan beberapa ayat
lainnya di Johanes.
Rum : Pasal 1 ayat 9, pasal 5 ayat 10, pasal 8 ayat 3, pasal 29 ayat 32.
Galitiah : Pasal 1 ayat 16, pasal 4 ayat 4 dan 6.
Lukas : Pasal 1 ayat 32 dan 35, pasal 3 ayat 22, pasal 4 ayat 3 dan 9,
pasal 4 ayat 43 dan 41.
Ibrani : Pasal 1 ayat 2,5 dan 8, pasal 3 ayat 6, pasal 4 ayat 14, pasal
5 ayat 5 dan 8.
Matius : pasal 2 ayat 15, pasal 3 ayat 17, pasal 4 ayat 3 dan ayat 6,
pasal 14 ayat 33, pasal 26 ayat 63, pasal 16 ayat 17.
Korintus : Pasal 1 ayat 9

Dan masih ada beberapa ayat lain di kitab Injil yang menyebutkan Yesus itu
Anak Allah tetapi maksudnya bukan anak Allah yang sebenarnya, karena Yesus
sendiri mengaku dikitab Injil bahwa ia adalah utusan Allah, bukan Anak
Allah. Dan ia sendiri berkata: "anak manusia" bukan anak Tuhan, Jadi jumlah
ayat-ayat di kitab Injil yang menyebutkan Yesus itu anak Allah tidak
menjamin kebenarannya bahwa ia anak Allah betul-betul, sebagaimana kita
sering mendengar ucapan-ucapan "Anak Kapal", "Anak Sekolah", tidak berarti
bahwa kapal dan sekolah itu beranak, melainkan mempunyai arti bahwa orang
itu selalu terikat oleh peraturan-peraturan kapal dan pelajaran-pelajaran
di sekolah. Periksa lagi Yahya pasal 5 ayat 30.

ANTONIUS : Ayat tersebut demikian bunyinya : "Suatu pun tidak aku dapat berbuat
menurut kehendakku sendiri melainkan aku menjalankan hukum sebagaimana yang
aku dengar, dan hukumku itu adil adanya, karena bukannya aku mencari
kehendak diriku, melainkan kehendak Dia yang menyuruhkan aku.

K.H. BAHAUDIN : Di sini jelas sekiranya Yesus itu Tuhan, tentu dapat berbuat
sekehendaknya sendiri. Tetapi di Bibel sendiri menyebutkan bahwa perbuatan
Yesus itu adalah kehendak Tuhan. Dan sekiranya Yesus itu Tuhan, tentunya
tidak ada yang mengutus. Mustahil Tuhan menjadi utusan Tuhan, atau dengan
lain kata "Utusan Tuhan itu adalah Tuhan", bisakah terjadi demikian.

ANTONIUS : Sudah jelas dan terima kasih.

K.H. BAHAUDIN : Silahkan periksa lagi di Yahya pasal 3 ayat 13.

ANTONIUS : Baik, disini menyebutkan: "Seorang pun tiada naik kesurga, kecuali ia
yang sudah turun dari surga, yaitu anak manusia".

K.H. BAHAUDIN : Jelas di Bibel sendiri menyebutkan bahwa Yesus sendiri adalah anak
manusia bukan anak Tuhan.

ANTONIUS : Betul berdasarkan ayat tersebut Yesus adalah anak manusia.

K.H. BAHAUDIN : Periksa lagi di Matius pasal 27 ayat 30

ANTONIUS : Baik, disini menyebutkan : " Maka mereka itupun meludahi Dia, serta
mengambil buluh itu memalu kepalanya".

K.H. BAHAUDIN : Kalau Yesus itu betul Tuhan, bagaimana Tuhan bisa diludahi dan
diperolok-olokkan. Mengapa ada Tuhan yang begitu lemah. Sesuai dengan
pengharapan saudara supaya puas dengan soal ketuhanan Yesus menurut Bibel
dan perkataan Yesus sendiri ada menyebutkan Ia bukan Tuhan, sekali lagi
periksa di Matius pasal 21 ayat 18 dan 19.

ANTONIUS : Baik, di sini menyebutkan: " Pada pagi-pagi harinya, apabila Ia kembali
kenegeri itu, ia merasa lapar". Serta dipandangnya sepohon ara di sisi
jalan, pergilah ia kesitu dan didapatinya suatu apapun tiada dipohon itu,
melainkan daun sahaja. Lalu berkatalah Ia kepadanya: Janganlah jadi buah
dari padamu lagi selama-lamanya. Maka dengan seketika itu juga layulah
pohon ara itu".

K.H. BAHAUDIN : Kalau Yesus itu Tuhan tentu ia tidak akan mengutuk pohon itu supaya
tidak berbuah melainkan ia akan menciptakan buah pada pohon itu dengan
kekuasaannya selaku Tuhan. Akan tetapi pohon yang tidak berbuat kesalahan
apa-apa kepada Yesus dan pohon yang tidak tahu apa-apa itu malah dikutuk
oleh Yesus. Wajarkah Tuhan mengutuk makhluk yang tidak bersalah. Padahal
kalau betul Yesus itu Tuhan tentu Ia berkuasa menciptakan pohon itu supaya
mengeluarkan buahnya seketika itu juga, tidak lalu mengutuknya.

ANTONIUS : Bapak hafal betul tentang ayat-ayat di Kitab Injil, jadi sudah jelas
berdasarkan ayat-ayat Injil yang bapak sebutkan dan dikuatkan lagi dengan
beberapa ayat lainnya, nyatalah bahwa Yesus itu bukan anak Tuhan.

K.H. BAHAUDIN : Persoalan Yesus anak Tuhan itu telah kita bicarakan pada pertemuan
pertama, dan sudah dibereskan oleh Injil sendiri yang menyebutkan bahwa
selain Yesus masih banyak lagi beberapa manusia yang harus diakui Anak
Tuhan, dan seharusnya mereka itu diakui juga oleh golongan Kristen,
menjabat anak tuhan, bukan Yesus saja, karena berdasarkan Kitab Injil
sendiri anak Tuhan itu banyak.

ANTONIUS : Ya betul kita telah bicarakan tentang itu.

K.H. BAHAUDIN : Supaya lebih Jelas, baiklah saya ulangi, di Injil ada menyebutkan bahwa:
1. Daud anak Allah yang sulung (Mazmur, pasal 89 ayat 27)
2. Yakub (Israil) adalah anak Allah yang Sulung (Keluaran pasal 4 ayat 22
dan 23)
3. Afraim adalah anak Allah yang Sulung (Yeremia pasal 31 ayat 9)
Jadi Daud anak Allah yang sulung, Yakub anak Allah yang sulung, dan Afraim
juga anak Allah yang sulung. Ketiga-tiganya atau kesemuanya adalah anak
sulung. Yang manakah yang betul-betul sulung. Apakah ayat ini benar
semuanya atau salah semuanya. Karena itu saya jelaskan bahwa Anak Allah
yang tersebut dalam Bibel itu, tidak berarti anak Allah yang sebenarnya
melainkan maksudnya ialah kekasih Allah, atau mereka yang taat kepada
perintah-perintah tuhan.

ANTONIUS : Saya sudah mengerti terima kasih.

K.H. BAHAUDIN : Tetapi saudara mungkin belum mengerti betul tentang arti "Anak dan Bapa"
dalam bahasa Ibrani, atau susunan bahasa yang terpakai dalam Bibel.

ANTONIUS : Kalau begitu bagaimanakah arti yang sebenarnya.

K.H. BAHAUDIN : Dalam bahasa Ibrani kata "Bapa" itu dipakai buat Tuhan, sedangkan kata
"anak" dipakai buat mereka yang dihormati, seperti para Nabi dan para Rasul.

ANTONIUS : Dasar apakah yang dipergunakan oleh bapak tentang keterangan itu.

K.H. BAHAUDIN : Saya sudah sebutkan pada pertemuan yang pertama ialah tersebut dalam
Injil Matius

ANTONIUS : Saya tidak ingat, di pasal dan ayat berapa.

K.H. BAHAUDIN : Silahkan buka Matius, pasal 5 ayat 9.

ANTONIUS : Baik, di sini disebutkan: "Berbahagialah segala orang yang mendamaikan
orang karena mereka itu akan disebut anak Allah".

K.H. BAHAUDIN : Jelas siapa saja mendamaikan manusia akan disebut akan menjabat "Anak
Allah", kalau begitu anak Allah itu ratusan, ribuan malah mungkin jutaan
orang, jadi bukan Yesus saja.

ANTONIUS : Apakah tidak sebaiknya kita lanjutkan besok malam saja, karena sudah
larut malam.

K.H. BAHAUDIN : Terserah saudara, tetapi baiklah besok malam saja kita lanjutkan.

__________________
"nama saya Rain~"


Newbie

Status: Offline
Posts: 1
Date:

post yg sangat menarik

__________________
what?


Senior Member

Status: Offline
Posts: 403
Date:

buku ni memang best..sangat2 best.. best bersangatan...dulu ada kat umah saya tapi dah ilang....

__________________

aku rasa nak makan buah duku laa. umah sape ada buah duku angkat tangan!!!

Page 1 of 1  sorted by
 
Quick Reply

Please log in to post quick replies.

Tweet this page Post to Digg Post to Del.icio.us


Create your own FREE Forum
Report Abuse
Powered by ActiveBoard