Members Login
Username 
 
Password 
    Remember Me  
Post Info TOPIC: SEJARAH NABI MUHAMAD


Veteran Member

Status: Offline
Posts: 78
Date:
SEJARAH NABI MUHAMAD








BAGIAN KEDUAPULUH ENAM: IBRAHIM DAN ISTERI ISTERI NABI (1/3)
 
Kembali ke Medinah
- Banat Su'ad - Zainab wafat - Ibrahim
lahir
- Isteri-isteri Nabi cemburu - Hafsha dan Aisyah
memperlihatkan sikap
- Cerita Maghafir - Mana di rumah
Hafsha - Selama sebulan Nabi meninggalkan isterinya -
Percakapan Umar dengan Nabi
- Surat At-Tahrim.
 
MUHAMMAD kembali ke Medinah selesai ia membebaskan Mekah dan
setelah mendapat kemenangan di Hunain dan mengepung Ta'if.
Dalam hati orang Arab semua sudah nyata dan yakin, bahwa tak
ada yang akan dapat menandinginya di seluruh jazirah, juga
sudah tak ada lagi lidah yang mau mengganggu atau
mencelanya. Pihak Anshar dan Muhajirin semua merasa gembira
sekali karena Tuhan telah membukakan jalan kepada Nabi,
membebaskan negeri tempat Mesjid Suci. Mereka gembira karena
penduduk Mekah telah beroleh hidayah dengan menganut Islam,
dan orang-orang Arab - dengan kabilahnya yang beraneka ragam
itu - telah tunduk dan taat kepada agama ini.
 
Untuk sekadar menikmati adanya ketenangan hidup, mereka
semua kembali ke Medinah setelah Muhammad menunjuk 'Attab b.
Asid untuk Mekah di samping Mu'adh b. Jabal guna mengajar
orang memperdalam agama dan mengajarkan Qur'an. Kemenangan
yang belum ada taranya dalam sejarah Arab ini telah
menimbulkan kesan yang dalam sekali di dalam hati
orang-orang Arab itu semua, juga dalam hati
pembesar-pembesar dan bangsawan-bangsawan yang samasekali
tidak membayangkan, bahwa pada suatu hari mereka akan tunduk
kepada Muhammad atau akan menerima agamanya sebagai agama
mereka; dalam hati penyair-penyair, yang bicara atas nama
bangsawan-bangsawan dengan sekedar mendapatkan simpati dan
dukungan sebagai imbalan, atau sekadar mendapatkan bantuan
dan dukungan kabilah-kabilah; dalam hati kabilah-kabilah di
pedalaman, yang biasanya tidak mau menukarkan kebebasannya
dengan apa pun, atau akan terbayang dalam pikirannya, bahwa
mereka akan tergabung dalam satu panji di luar panji mereka
sendiri yang khusus atau akan bersedia mati untuk semua itu
dalam suatu peperangan sampai habis samasekali. Para penyair
dengan sajak-sajaknya, kaum bangsawan dengan
kebangsawanannya dan kabilah-kabilah yang mau mempertahankan
kepribadiannya, apa artinya semua itu dalam berhadapan
dengan kekuatan yang berada di luar kodrat alam itu, tiada
dapat dibendung oleh suatu kekuatan, tiada suatu kekuasaan
dapat mengalanginya.

Begitu besarnya pengaruh itu dalam hati orang-orang Arab,
sehingga Bujair ibn Zuhair menulis surat kepada saudaranya
Ka'b, setelah Nabi meninggalkan Ta'if. Ia mengatakan, bahwa
Muhammad di Mekah telah menjatuhkan hukuman mati kepada
orang-orang yang dulu pernah mengejek dan mengganggunya, dan
penyair-penyair yang masih ada, mereka melarikan diri tak
tentu arahnya. Dinasehatinya saudaranya itu, supaya segera
datang kepada Nabi di Medinah. Ia tidak pernah menghukum
orang yang datang kepadanya menyatakan penyesalannya; atau
orang menyelamatkan diri dengan ke mana saja ia mau pergi.
 
Apa yang diceritakan Bujair itu memang benar. Tak ada orang
yang terbunuh di Mekah atas perintah Muhammad kecuali empat
orang saja, di antaranya seorang penyair yang sangat
mengganggu Nabi dengan ejekan-ejekannya, dua orang yang
telah menyakiti Zainab puterinya, ketika dengan ijin
suaminya ia pergi hijrah dari Mekah hendak menyusul ayahnya.
Ka'b yakin bahwa apa yang dikatakan saudaranya itu benar,
dan kalau dia tidak mau menemui Muhammad ia akan hidup dalam
petualangan. Oleh karena itu cepat-cepat ia datang ke
Medinah dan menumpang di rumah seorang kawan lama. Keesokan
harinya pagi-pagi ia datang ke mesjid, ia meminta suaka
kepada Nabi kemudian ia membacakan sajak ini.1
 
Berpisah dengan Su'ad
Hatiku kini merana karena cinta
Tergila-gila mengikutinya, terpukau
Tiada lagi ada belenggu.
 
Nabi kemudian memaafkannya dan setelah itu dia menjadi orang
Islam yang baik.

Karena pengaruh itu jugalah, maka kabilah-kabilah mulai
berdatangan kepada Nabi dan menyatakan kesetiaannya. Dari
kabilah Tayy datang pula utusan dipimpin oleh ketuanya
sendiri, Zaid al-Khail. Setelah mereka ini tiba, Nabi pun
menyambut mereka dengan baik sekali. Ketika terjadi
pembicaraan dengan Zaid, Nabi berkata:
 
"Setiap ada orang dari kalangan Arab yang digambarkan begitu
baik, kemudian orang itu datang kepadaku, ternyata ia kurang
daripada apa yang digambarkan orang, kecuali Zaid al-Khail
ini. Ia melebihi daripada apa yang digambarkan orang."
 
Lalu ia dinamainya 'Zaid al-Khair,' (Zaid yang baik) bukan
lagi, Zaid al-Khail, ('Zaid si kuda').2 Kabilah Tayy kemudian
masuk Islam termasuk Zaid sendiri sebagai pemimpinnya.
 
Kemudian 'Adi b. Hatim at-Ta'iy. Ia seorang Nasrani, dan
sangat benci kepada Muhammad. Setelah melihat keadaan
Muhammad dan Muslimin di jazirah Arab, ia pergi dengan
untanya, membawa keluarga dan anaknya hendak bergabung
dengan orang-orang seagama dari kalangan Nasrani di Syam.
Larinya 'Adi ini ialah ketika Nabi mengutus Ali b. Abi Talib
supaya menghancurkan berhala Tayy. Setelah berhala itu oleh
Ali dihancurkan, ia membawa rampasan dan tawanan perang, di
antaranya puteri Hatim -saudara 'Adi - yang telah ditahan
dalam sebuah tempat berpagar di pintu masuk mesjid, tempat
tawanan-tawanan perang dikurung. Tatkala Nabi lewat di
tempat itu, ia menghampirinya dan berkata:
 
"Rasulullah, ayah saya sudah meninggal, sedang penopang saya
sudah menghilang. Bermurah hatilah kepadaku, mudah-mudahan
Tuhan akan memberi kurnia kepadamu."
 
Setelah diketahui bahwa penopangnya itu 'Adi b. Hatim, yang
telah melarikan diri dari Tuhan dan Rasul, Nabi memalingkan
muka dari dia. Tetapi perempuan itu memintanya meninjau
kembali. Lalu teringat oleh Nabi, betapa pemurahnya ayah
mereka dulu pada zaman jahiliah sehingga dapat mengangkat
nama jazirah itu. Kemudian diperintahkannya supaya wanita
itu dibebaskan. Ia diberi pakaian yang bagus-bagus dan
diberinya pula belanja, lalu diberangkatkan dengan rombongan
pertama yang berangkat ke Syam. Bila kemudian ia bertemu
dengan saudaranya ('Adi) dan diceritakannya betapa Muhammad
menghormatinya dan bermurah hati kepadanya, ia pun kembali
dan menerjunkan diri ke dalam barisan Muslimin.
 
Demikian juga pemuka-pemuka kabilah yang lain berdatangan
kepada Muhammad - setelah pembebasan Mekah dan kemenangan di
Hunain serta pengepungan Ta'if - mereka hendak mengakui
risalahnya dan menerima Islam, sementara ketika itu ia
tinggal di Medinah, mereka lega dengan adanya pertolongan
Tuhan dan kehidupan yang agak tenteram itu
 
Akan tetapi ketenteraman hidup masa itu tampaknya tidak
begitu cerah. Pada waktu itu Zainab, puterinya sedang
menderita sakit yang sangat menguatirkan sekali. Sejak ia
mendapat gangguan Huwairith dan Habbar tatkala ia berangkat
dari Mekah yang sangat mencemaskan hatinya dan menyebabkan
ia keguguran, sejak itu kesehatannya mundur sekali, yang
sampai berakhir membawa kematiannya. Dengan kematiannya itu
tak ada lagi dari keturunan Muhammad yang masih hidup selain
Fatimah, setelah Umm Kulthum dan Ruqayya wafat pula lebih
dulu sebelum Zainab. Dengan kehilangan puterinya ini
Muhammad merasa gundah sekali. Teringat olehnya, betapa
lembutnya perasaan Zainab, betapa indahnya kesetiaannya
kepada suaminya - Abu'l-'Ash bin'r-Rabi' ketika sebagai
orang tawanan di Badr, ditebusnya ia dari ayahnya. Ia
menebusnya, padahal ia dalam Islam sedang suaminya masih
syirik, di samping begitu gigih ia memerangi ayahnya, yang
kalau kemenangan itu berada di tangan Quraisy, pasti
Muhammad tidak akan dibiarkan hidup.
 
Semua itu teringat oleh Muhammad betapa lembutnya
perasaannya, betapa indahnya kesetiaannya. Teringat pula
olehnya betapa ia menderita sakit, sejak ia kembali dari
Mekah sampai ia wafat. Muhammad, yang dalam kemalangan, ia
pergi ke pelosok-pelosok dan ke ujung kota, menengoki orang
yang sedang sakit, ia menghibur orang yang dalam menderita,
dalam kesakitan. Maka bilamana sampai pula takdir menimpa
puterinya ini, setelah lebih dulu menimpa kedua saudaranya
yang laki-laki tidak salah apabila ia akan sangat merasa
duka, akan sangat bertambah luka di hati, meskipun dengan
adanya rahmat dan kasih sayang Tuhan kepadanya ia akan
merasa sudah terhibur.
 
Akan tetapi tidak lama ia mengalami kesedihan itu, dengan
melalui Maria orang Kopti Tuhan telah memberi karunia
seorang anak laki-laki yang diberi nama Ibrahim, nama yang
diambil dari Ibrahim leluhur para nabi, para hunif yang
patuh kepada Tuhan. Sejak Maria diberikan oleh Muqauqis
kepada Nabi sampai pada waktu itu masih berstatus hamba
sahaja. Oleh karena itu tempatnya tidak di samping mesjid
seperti isteri-isteri Nabi Umm'l-Mukminin yang lain. Oleh
Muhammad ia ditempatkan di 'Alia, di bagian luar kota
Medinah, di tempat yang sekarang diberi nama Masyraba Umm
Ibrahim, dalam sebuah rumah di tengah-tengah kebun anggur.
Ia sering berkunjung ke sana seperti biasanya orang
mengunjungi hak-miliknya. Ia mengambilnya sebagai hadiah
dari Muqauqis bersama-sama saudaranya yang perempuan, Sirin,
dan Sirin ini diberikannya kepada Hassan b. Thabit. Sesudah
Khadijah wafat, dari semua isterinya, baik yang muda remaja
atau yang sudah setengah umur, yang dulu pernah memberikan
keturunan, Muhammad tidak pernah menantikan mereka masih
akan memberikan keturunan lagi, yang selama sepuluh tahun
berturut-turut belum ada tanda-tanda kesuburan pada mereka.
 
Setelah ternyata Maria mengandung dan kemudian lahir Ibrahim
- ketika itu usianya sudah lampau enampuluh tahun - sangat
gembira sekali ia. Rasa sukacita telah memenuhi hati manusia
besar ini. Dengan kelahirannya itu kedudukan Maria dalam
pandangannya tampak lebih tinggi, dari tingkat bekas-bekas
budak ke derajat isteri. Ini menambah ia lebih disenangi dan
lebih dekat lagi.
 
Wajar sekali hal ini akan menambah rasa iri hati di kalangan
isteri-isterinya yang lain, lebih-lebih karena Maria ibu
Ibrahim, sedang mereka semua tidak beroleh putera. Juga
pandangan Nabi kepada bayi ini sehari ke sehari makin
memperbesar kecemburuan mereka. Ia sangat menghormati Salma,
isteri Abu Rafi', yang bertindak sebagai bidan Maria. Ketika
lahirnya itu ia memberikan sedekah uang dengan ukuran tiap
seutas rambut kepada setiap fakir miskin, dan untuk
menyusukannya telah diserahkan pula kepada Umm Saif disertai
tujuh ekor kambing untuk dimanfaatkan air susunya buat si
bayi. Setiap hari ia singgah ke rumah Maria sekadar ingin
melihat Ibrahim, dan ia pun tambah gembira setiap melihat
senyuman bayi yang masih suci dan bersih itu; makin senang
hatinya setiap melihat pertumbuhan bayi bertambah indah. Apa
lagikah yang akan lebih besar dari semua ini, akan
menimbulkan rasa iri hati dalam diri isteri-isteri yang
tidak mempunyai anak itu? Dan sampai di mana pula pengaruh
iri hati itu pada mereka?
 
Dengan penuh perasaan gembira pada suatu hari Nabi datang
dengan memondong Ibrahim kepada Aisyah. Dipanggilnya Aisyah
supaya melihat betapa besarnya persamaan Ibrahim dengan
dirinya itu. Aisyah melihat kepada bayi itu, kemudian
katanya, bahwa dia tidak melihat adanya persamaan itu.
Setelah dilihatnya Nabi begitu gembira karena pertumbuhan
bayi itu, ia tampak marah; semua bayi yang mendapat susu
seperti Ibrahim, akan sama pertumbuhannya atau akan lebih
baik. Isteri-isteri Nabi telah marah dan tidak suka hati
karena kelahiran Ibrahim itu, yang akibatnya tidak terbatas
hanya pada jawaban-jawaban yang kasar, bahkan sudah lebih
dari itu, sampai-sampai dalam sejarah Muhammad dan dalam
sejarah Islam telah meninggalkan pengaruh, sehingga
karenanya datang pula wahyu dan disebutkan dalam Kitabullah

Dan wajar sekali pengaruh demikian ini akan timbul, Muhammad
telah memberi tempat dan kedudukan kepada isteri-isterinya
demikian rupa, suatu hal yang tidak pernah dikenal di
kalangan Arab. Dalam suatu keterangan Umar bin'l-Khattab
berkata, "Sungguh," kata Umar, "kalau kami dalam zaman
jahiliah, wanita-wanita tidak lagi kami hargai. Baru setelah
Tuhan memberikan ketentuan tentang mereka dan memberikan
pula hak kepada mereka."
(bersambung 2/3

 


 


      HAI KAWAN-KAWAN SEMUA MOGA KITA DAPAT FAHAM KISAH SEJARAH NABI MUHAMAF



__________________


Veteran Member

Status: Offline
Posts: 73
Date:

bagus la ko ni brutal,,.nme brutal tp ade minat nk menjiwai ISLAM.cmni la ank bapak,.,


teruskan usaha murni anda,moga2 diberkati ALLAH S.W.T hendaknye



__________________
saya bdk comel =)
Page 1 of 1  sorted by
 
Quick Reply

Please log in to post quick replies.

Tweet this page Post to Digg Post to Del.icio.us


Create your own FREE Forum
Report Abuse
Powered by ActiveBoard