Irra sedang tenat ditempat tidur menunggu ajal nya yang hampir tiba, ia dipangku oleh suaminya Awie yang sudah berlinang air mata....di tangannya masih berada saputangan untuk menghapus air mata yang berjatuhan....kemudian si Irra berbisik.. "Bang Wiee ku sayang.."(dengan suara yang lemah..).... "Ssshhht....sudahlah Irr jangan terlalu banyak bicara".... "Bangg". (dengan nada kesakitan dan kepiluan...) Irra memaksa untuk berkata-kata... "Aku mau mengatakan sesuatu bangg...aku ingin membuat pengakuan.." .....terus si Awie menyapa .."Tiada apa lagi yang harus kau akui Irr...sudah berehatlah..."(sambil menghapus air matanya Irra)... "tidak...tidakk...tidakk...Yang seharusnya Irr harus beritahu sesuatu pada abang Wie sekarang, biar Irr tenang nanti......bangg aku pernah tidur dengan adik mu,sahabat mu, dan ayahmu..hhhgggh..." ucap Irr dengan nada teresak-esak...... terus si Wie menyambung kata-kata si irr..." suudahlah Irr jangan paksa diri kau berbicara terus,..tidak apa-apa, aku tidak kisah semua itu, aku sudah tahu semuanya itu .....kalau tidak kenapa aku meracuni engkau dengan racun tikus untuk apa..?"